Lewat Sayembara, Manny Pacquiao Cari Pembunuh Teman Dekatnya

KOMPAS.com - Christine Angelica Dacera, teman dekat petinju legendaris asal Filipina, Manny Pacquiao, ditemukan meninggal dunia.

Pac-Man, julukan Manny Pacquiao, pun langsung membuat sayembara berhadiah untuk mencari pelaku pembunuh teman dekatnya itu.

Pacquiao saat ini tengah dirundung duka lantaran teman dekatnya, Christine Angelica Dacera, tewas seusai menghadiri pesta malam tahun baru 2021.

Christine Angelica Dacera adalah seorang pramugari sekaligus teman dekat Manny Pacquaiao.

Teman dekat Pacquiao tersebut ditemukan tewas di dalam bak mandi sebuah hotel mewah di Filipina.

Polisi setempat membeberkan kemungkinan bahwa teman dekatnya yang beprofesi sebagai pramugari itu diperkosa terlebih dulu sebelum akhirnya dibunuh.

Mendengar kabar teman dekatnya tersebut meninggal dunia, Pacquiao yang juga berprofesi sebagai senator di Filipina, mengatakan bahwa dia membuat sayembara terbuka untuk menemukan orang yang bertanggung jawab atas kematian teman dekatnya itu.

Tak main-main, pria berusia 42 tahun itu menyiapkan uang sebesar 500 ribu peso atau setara dengan Rp 144 juta untuk menyingkap sang pelaku.

"Saya akan memberikan uang sebesar 500 ribu peso kepada mereka yang berhasil menangkap tersangkanya," kata Manny Pacquiao, dilansir BolaSport.com dari The Sun.

Terlepas dari kabar meninggalnya Christine Angelica Dacera, Pacquiao tentu tak ingin larut dalam perasaan duka, terlebih karena tahun ini dia berencana untuk menjalani pertarungan sebanyak dua kali.

Dikabarkan, Terence Crawford dan Errol Spence Jr menjadi calon lawan Pacquiao.

Selain itu, Pacquiao juga mendapat tantangan menjalani duel tinju dari bintang UFC, Conor McGregor.

Adapun kali terakhir Pac-Man bertanding pada 20 Juli 2019 saat melawan petinju Amerika Serikat (AS), Keith Thurman.

Ketika itu, Pac-Man tersebut berhasil mengalahkan Thurman di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, AS.

Pacquiao menang angka mutlak dan sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas welter WBA-nya.

Dia pun membukukan sejarah dengan menjadi petinju tertua yang mampu meraih titel kampiun dunia pada usia 40 tahun. (Agung Kurniawan)