Ronaldo: Tahun 2020 Penuh Rasa Sakit dan Penderitaan

KOMPAS.com - Tahun 2020 berjalan begitu panjang di mata megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo.

Pesepak bola 35 tahun itu sempat merasakan menjadi salah satu dari jutaan manusia yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Merebaknya Covid-19 di dunia membuat segala agenda dan harapan di tahun 2020 sirna.

Berbagai ajang olahraga tingkat dunia ditunda hingga dibatalkan.

Jutaan nyawa melayang, ekonomi melambat, roda kehidupan dunia sempat tersendat.

Beruntung bagi Ronaldo dan pencinta sepak bola dunia, tahun 2020 tak merenggut sosok kapten timnas Portugal tersebut.

Ronaldo berhasil mengalahkan virus yang ada dalam tubuhnya dengan isolasi mandiri.

Setelah sembuh, berbagai kehebatan dia tampilkan kembali di atas lapangan hijau. CR7 menjadi top skor Liga Italia hingga pekan ke-14 dengan torehan 12 gol.

Paling anyar, pria berjuluk CR7 itu menyabet gelar individu sebagai pemain terbaik dalam penganugrahan Globe Soccer Award 2020.

"Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah, tidak diragukan lagi," kicau Cristiano Ronaldo di akun Twitter pribadinya.

"Tidak ada yang bisa mengabaikan rasa sakit dan penderitaan yang ditimbulkan Covid-19 ke dunia."

"Namun sekarang saatnya untuk bangkit kembali dan menunjukkan bahwa, bersama-sama, kita dapat membuat perbedaan," ujar dia melanjutkan.

Kini, tahun telah berganti. Harapan baru datang mengisi. "Selamat tahun baru!" tulis Ronaldo.

Seperti diketahui, Ronaldo menyongsong 2021 dengan misi CR800 atau dengan torehan 800 gol selama karier sepak bolanya.

Saat ini, telah mengemas total 756 gol saat membela klub dan tim nasional di sepanjang karier profesionalnya.