Sparta Vs AC Milan, Pioli: Kami Terpukau dengan Hauge sejak Jadi Lawan

KOMPAS.com - Jens Petter Hauge menjadi bintang dalam laga terakhir Liga Europa Grup H, Sparta vs AC Milan.

Jens Petter Hauge mencetak satu-satunya gol yang ada dalam laga tersebut dan membawa timnya, AC Milan, menang.

Selain menang, gol semata wayang Hauge pada menit ke-23 itu juga membuat klub berjuluk Rossoneri meraih posisi puncak Grup H Liga Europa.

Otomatis, AC Milan melaju ke fase gugur Liga Europa dengan status juara grup.

Jens Petter Hauge sejatinya merupakan pemain baru di Rossoneri. Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, merekrutnya pada awal Oktober 2020.

Tepatnya setelah AC Milan berjumpa dengan Bodø Glimt pada babak kualifikasi ketiga Liga Europa, 25 September 2020.

Kala itu, skuad besutan Pioli meraih kemenangan dengan skor 3-2 di San Siro.

Hauge memukau Pioli dengan golnya yang merobek gawang Gianluigi Donnarumma pada menit ke-55.

Sejak saat itu, Pioli langsung memikat Hauge dengan kontrak lima tahun.

"Ketika kami bertemu dengan Hauge sebagai lawan, dia sudah membuktikan diri bahwa dirinya bisa," jelas Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia.

"Jadi, kami berharap dia (Jens Petter Hauge) bisa melanjutkan bentuknya bersama kami," jelas dia sebagaimana dikutip Football Italia.

Jens Petter Hauge bermain sebagai bek kiri. Tugasnya tidak hanya bertahan, tetapi juga menyerang.

"Dia belum lengkap, jadi kami bisa memolesnya lebih lanjut, dan kami senang dengan penampilannya," tegas Pioli.

Bek kiri 21 tahun itu kali menjalani debutnya pada 4 Oktober 2020, tepatnya ketika menang 3-0 atas Spezia Calcio di Liga Italia.

Saat itu, dia hanya bermain slama 19 menit sebagai pemain pengganti.

Pemain kelahiran Norwegia itu tak butuh lama untuk mencetak golnya. Dia mampu menjawab kepercayaan Stefano Pioli ketika berlaga di Liga Europa, kala menang 3-1 atas Celtic.

Hauge mencetak satu gol kendati bermain sebagai pemain pengganti dan bermain selama 10 menit saja.

"Saya pikir skill terbaiknya adalah satu lawan satu. Dia lebih cepat ketika membawa bola, tetapi dia butuh alternatif lain," jelas Pioli.

"Dia bisa berlari lebih baik sebelum pemain bertahan mendapatkan bola," tandasnya.