KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menurunkan Kyle Walker dan Joao Cancelo secara bersamaan pada laga kontra Arsenal, Sabtu (17/10/2020).
Padahal, Walker dan Cancelo sama-sama berposisi sebagai bek kanan.
Pada pertandingan melawan Arsenal, Walker ditempatkan sebagai full-back kanan dalam formasi 3-1-4-2.
Sementara Cancelo ditempatkan sebagai gelandang, sejajar dengan Riyad Mahrez, Bernardo Silva, dan Phil Foden.
Ada alasan kenapa Pep Guardiola memainkan Walker dan Cancelo secara bersamaan.
Hal ini demi meredam pergerakan sayap-sayap Arsenal.
Jurnalis The Athletic, Michael Cox, menjelaskan secara sederhana bagaimana skema Pep berjalan.
Saat bertahan, formasi Man City berubah menjadi 3-3-1-3, di mana Cancelo dan Bernardo Silva mundur agar sejajar dengan Rodri yang berposisi sebagai gelandang jangkar.
Cancelo mendekat ke posisi Walker, sedangkan Bernardo Silva mendekat ke Nathan Ake yang bermain sebagai full-back kiri.
Strategi ini memudahkan Walker atau Ake untuk menjaga Aubameyang atau Nicolas Pepe.
"Walker menjaga Aubameyang sangat efektif," ucap penulis buku "Zonal Marking" tersebut.
Statistik mencatat, Aubameyang gagal menciptakan tembakan satu kali pun pada laga Man City vs Arsenal.
Di pentas Liga Inggris musim ini, Aubameyang sudah dua kali gagal mencatatkan tembakan satu kali pun dalam satu laga. Adapun lainnya kala Arsenal kontra Liverpol akhir September silam.
Ini kemudian menjadi menarik. Sebab, saat Auba gagal memproduksi tembakan, Arsenal selalu tumbang.
Strategi Pep Guardiola pada laga Man City vs Arsenal semakin paripurna karena The Gunners gagal mencetak gol. City menang 1-0 di Stadion Etihad.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/10/19/08400048/strategi-tak-biasa-pep-dan-matinya-aubameyang-pada-laga-city-vs-arsenal