Hari Olahraga Nasional, Menpora Zainudin Amali Soroti Sport Science

KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Kamis (9/9/2020), bisa menjadi momentum perkembangan sport science di Indonesia.

Menurut Zainudin Amali, sport science dan prestasi olahraga adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Jika sport science bisa berkembang, Zainudin Amali yakin prestasi olahraga nasional juga ke depannya akan lebih baik.

Zainudin Amali menyebut ada beberapa hal yang kini difokuskan pemerintah untuk mengembangkan sport science. Salah satunya adalah penggunaan teknologi biomekanika untuk menganalisis kemampuan gerak.

Zaiundin Amali berharap momentum Hari Olahraga Nasional 2020 kali ini bisa menjadi awal mula penggunaan dan perkembangan sport science di Indonesia.

"Saya sudah mendapatkan informasi soal sport science dari teman-teman akademisi sejak 80-an. Namun, implementasi di lapangan masih belum terlihat," kata Zainudin Amali dikutip dari situs Antara.

"Kami akan mendorong perkembangan sport science di Indonesia dalam momentum Hari Olahraga Nasional tahun ini," ujar Zainudin Amali.

"Kemampuan Kemenpora untuk mendorong itu sangat terbatas. Kami akan berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi. Mereka akan menyediakan tempat, sementara kami menyiapkan peralatan lab-nya," ucap Zainudin Amali.

"Jika ditempatkan di kampus, masyarakat bisa mengakses dengan mudah. Ketika nanti sudah berkembang, kami akan mendorong ke cabor-cabor," kata Zainudin Amali.

Sport science adalah salah satu dari tiga tema yang diisung pemerintah untuk memperingati Haornas ke-37 tahun ini.

Dua tema lain Hari Olahraga Nasional adalah sport tourism dan sport industry. Acara peringatan Haornas 2020 bakal digelar di GOR POPKI Cibubur.

Indonesia pertama kali memperingati Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1983.

Tanggal itu dipilih karena sesuai dengan sejarah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama.

PON edisi pertama dibuka pada 9 September 1948 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, dan berlangsung sampai 12 September.

Pada 1985, Presiden Indonesia kedua, Soeharto, mengelurkan Kepres Nomor 67 tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional.