KOMPAS.com - Gelandang Real Madrid asal Kroasia, Luka Modric, angkat bicara terkait masa depannya. Kontrak peraih Ballon d'Or 2018 tersebut di Madrid akan habis pada Juni 2021.
Dalam wawancaranya bersama AFP belakangan ini, Modric (34) mengatakan bahwa dirinya ingin mengakhiri kariernya di Madrid.
Namun, tak hanya seputar masa depannya. Eks gelandang Tottenham itu juga bicara terkait masa kecilnya, termasuk saat dirinya menjadi korban Perang Balkan pada 1991.
Berikut wawancara lengkap Luka Modric yang di-publish laman Mundo Deportivo (6/9/2020):
Masa kecil dan perang Balkan
Bola selalu menemani saya. Ketika saya tiba di tempat pengungsian/penampungan, saya membawa bola dan bermain dengan teman-teman saya, juga dengan semua orang. Bagi saya, bola adalah segalanya.
Saya memecahkan banyak jendela di hotel dan di mobil orang-orang dan mereka semua muak dengan saya. Ayah saya harus membayar dan itu mahal.
Saya ingat ketakutan (Perang Balkan) itu. Kami sedang bermain sepak bola dan alarm berbunyi. Itu merupakan kebiasaan.
Fisik Modric yang sempat diragukan
Selalu ada banyak keraguan di sekitar saya, tentang kualitas saya, gaya saya, fisik saya. Mereka mengatakan bahwa saya terlalu lemah untuk mencapai puncak (karier), tetapi itu tidak memengaruhi saya, justru lebih memotivasi saya.
Tentang kritikan-kritikan
Orang-orang menilai saya tanpa mengenal saya, terlebih lagi di media sosial, itulah sebabnya saya berhenti membaca (kritikan itu) sejak lama.
Saya memiliki lingkaran yang dekat dengan saya dan saya mengelilingi diri saya dengan hal-hal positif.
Saya ingat jajak pendapat (setelah tahun pertama di Real Madrid) dan itu tidak bagus, tetapi saya percaya pada kemungkinan. Saya tahu itu saya akan menunjukkan bahwa saya adalah pemain Real Madrid.
Peran di lapangan
Orang-orang lebih memperhatikan para pemain yang mencetak gol atau assist dan jika mereka tidak menonton pertandingan, mereka perlu waktu untuk menemukan hal-hal lain.
Ada David Silva, Xavi (Hernandez) dan (Andres) Iniesta pada masa lalu. Tanpa tipe pemain semacam itu, tim tidak akan bekerja. Namun, saya pikir pengakuan datang sering berjalannya waktu.
Terkadang orang butuh waktu untuk melihatnya. Saya memenangkan Ballon d'Or dan penghargaan pemain terbaik UEFA. Pada akhirnya, orang-orang menyadari.
Soal masa depan
Di usia saya, Anda tidak bisa membuat rencana besar. Saya memiliki satu musim tersisa dan saya ingin memberikan segalanya untuk memenangkan sesuatu. Akan sangat bagus untuk menyelesaikan karier di Real Madrid, tetapi itu bukan keputusan saya, itu keputusan Real Madrid.
Tidak banyak pemain yang menyelesaikan karier di sini, hanya beberapa, tetapi saya ingin bermain lebih lama. Saya ingin menunjukkan bahwa saya bisa bermain bagus dan jika tidak di Madrid, saya akan mencari opsi lain.
Pengalaman bermain di Inggris
Saya menikmati setiap momen selama empat tahun di Tottenham. Dan saya masih berhubungan dengan beberapa orang klub yang banyak membantu saya berkembang. Kami mungkin memainkan sepak bola terbaik di Inggris pada saat itu, tetapi kami kekurangan gelar.
Kans tampil di Euro dan Piala Dunia
Saya belum bisa mengatakan apa-apa tentang Piala Dunia atau Euro. Kita lihat nanti.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/09/07/07000098/luka-modric-peraih-ballon-d-or-yang-lahir-dari-perang-balkan