KOMPAS.com - Romelu Lukaku menjadi pahlawan sekaligus pecundang Inter Milan di final Liga Europa musim ini.
Inter Milan berhadapan dengan Sevilla pada final Liga Europa di Stadion RheinEnergie, Sabtu (22/8/2020) dini hari WIB.
Pada laga tersebut, Lukaku tampil menjadi starter dan langsung memberikan kontibusi pada menit ketiga.
Solo run-nya dari sisi kanan berakhir penalti untuk Inter Milan. Ia dijatuhkan bek Sevilla Diego Carlos di kotak terlarang.
Lukaku sendiri yang menjadi algojo sukses melaksanakan tugasnya dan membuat Inter Milan unggul 1-0 pada menit kelima.
Gol penyerang Belgia itu sempat dibalas dua oleh Sevilla lewat brace Luuk De Jong (12', 33').
Namun, Inter akhirnya bisa menyamakan kedudukan 2-2 lewat tandukan Diego Godin pada menit ke-36.
Pada babak kedua, Lukaku hampir menjadi penentu bagi I Nerazzurri - julukan Inter Milan.
Juru gedor 27 tahun itu menempatkan dirinya dlam situasi satu lawan satu dengan kiper Sevilla, Yassine Bounou.
Akan tetapi, aksi Lukaku itu berujung kegagalan karena sepakannya masih bisa diantisipasi Bounou.
Setelah hampir menjadi aktor kemenangan Inter, Lukaku justru mendatangkan petaka untuk timnya pada menit ke-74.
Upayanya membendung sepakan salto Diego Carlos malah membuat bola masuk ke gawang Samir Handanovic.
Meskipun tidak terhitung gol bunuh diri, kegagalan Lukaku memblok sepakan lawan itu membuat Inter akhirnya kalah 2-3.
Hasil ini tentu menjadi antiklimaks bagi Lukaku, yang tampil impresif bersama Inter sepanjang musim 2019-2020.
Gelontoran 34 golnya tidak berbuah gelar juara apa pun untuk Inter Milan.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/08/22/06150098/lukaku-pahlawan-sekaligus-pecundang-inter-milan-di-final-liga-europa