KOMPAS.com - Bek muda nan penuh kecepatan Bayern Muenchen, Alphonso Davies, memahami dengan perasaan megabintang Barcelona, Lionel Messi.
Kesempatan bertemu Davies dengan Messi seakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Pemain 19 tahun tersebut mengakui sudah mengidolakan kapten Barcelona sekaligus timnas Argentina itu sejak kecil.
Sehingga, pertemuan Barcelona vs Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions membuatnya termotivasi.
Di akhir laga, Davies berkeingingan mendapatkan jersey milik Messi.
Akan tetapi, dengan hasil akhir 2-8 untuk kekalahan Barcelona, Davies bisa memahami betapa hancurnya hati Messi saat itu.
Alhasil, dia gagal mendapatkan jersey dari sang idola.
"Saya meminta (jersey Messi) itu tetapi dia sedikit sedih,” kata Davies kepada BT Sport.
"Tapi tak apa, mudah-mudahan (bisa) pada kesempatan berikutnya," jelasnya.
Terlepas dengan kejadian tersebut, Davies turut senang bisa membawa timnya melaju ke final Liga Champions.
Kemenangan 3-0 Bayern Muenchen atas Olumpique Lyon, mengantarkan Alphonso Davies cs menantang Paris Saint-Germain (PSG) pada partai final Liga Champions.
"Bagi saya, ini adalah mimpi yang jadi nyata," kata Davies dikutip situs resmi UEFA.
"Bermain di Liga Champions dan lolos ke final. Ini luar biasa," ujarnya melanjutkan.
Pada partai final PSG vs Bayern Muenchen nanti, dia menjamin akan terjadi banyak gol.
"Itu akan menjadi laga yang luar biasa, akan terjadi gol-gol," jelas dia.
"Inilah yang Anda impikan sebagai seorang pesepak bola, bermain melawan yang terbaik di Eropa. Dan kami akan melakukan itu. Saya sangat antusias," tutur dia.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/08/20/15000008/curhat-bek-bayern-muenchen-gagal-dapatkan-jersey-lionel-messi