FLORIDA, KOMPAS.com - Bintang Orlando Magic, Jonthan Isaac, menjadi pemain pertama yang tidak berlutut dengan satu kaki dalam kelanjutan NBA musim 2019-2020.
Setelah ditanggguhkan empat bulan lebih akibat pandemi virus corona, NBA musim 2019-2020 resmi dilanjutkan, Kamis (30/7/2020) waktu setempat.
Pada hari pertama kelanjutan NBA, seluruh laga dibuka dengan pemutaran lagu kebangsaan Amerika Serikat.
Saat lagu kebangsaan diputar, seluruh pemain dan staf pelatih dari tim yang bertanding berlutut dengan satu kaki sambil merangkul satu-sama lain.
Berlutut dengan satu kaki merupakan simbol perlawanan terhadap diskriminasi rasial.
Tidak hanya berlutut dengan satu kaki, para pemain juga mengenakan kaus bertuliskan Black Lives Matter saat lagu kebangsaan diputar.
Black Lives Matter adalah kampanye anti diskriminasi rasial yang kini sering digaungkan di Amerika Serikat seiring pembunuhan pria berkulit hitam, George Floyd, di tangan polisi berkulit putih.
Pemandangan berbeda terjadi pada hari kedua kelanjutan NBA tepatnya ketika laga Orlando Magic vs Brooklyn Nets, Sabtu (1/8/2020).
Jonatan Isaac menjadi satu-satunya pemain yang tidak berlutut dan mengenakan kaus Black Lives Matter ketika lagu kebangsaan diputar.
Seusai laga, Jonathan Isaac memastikan keputusannya itu sudah dibuat atas persetujuan tim dan rekan satu timnya.
Ketika ditanya alasannya, Jonathan Isaac menilai berlutut dan mengenakan kausBlack Lives Matter hanyalah simbol.
"Tentu saja saya mendukung gerakan Black Lives Matter. Namun, berlutut dan mengenakan kaus bukan jawaban atas isu diskriminasi rasial ini," kata Isaac dikutip dari situs ABC News.
"Saya pikir kehidupan orang kulit hitam sudah didukung oleh Kitab Injil. Semua kehidupan didukung oleh Kitab Injil," ujar Isaac menambahkan.
"Tidak berlutut atau mengenakan kaus Black Lives Matter bukan berarti saya mendukung diskriminasi rasial," ucap Isaac.
Bentuk dukungan NBA terhadap gerakan Black Live Matters juga terlihat dalam nama punggung para pemain.
Punggung para pemain NBA saat ini tidak lagi tertulis nama melainkan kata-kata yang menggambarkan dukungan terhadap Black Lives Matter.
Beberapa kata yang digunakan para pemain adalah Justice, Equality, I Can't Breathe, hingga Say Her Name.
Meski demikian, perubahan nama punggung, berlutut dengan satu kaki, hingga mengenakan kaus sebelum laga bukan merupakan kewajiban berdsasarkan regulasi di NBA.
Para pemain atau pelatih berhak menentukan pilhannya masing-masing terhadap tiga hal tersebut.
Bintang Los Angeles Lakers, LeBron James, menjadi salah satu pemain yang tidak mengubah nama punggungnya.
Namun, LeBron James tetap berlutut dengan satu kaki dan mengenakan kaus Black Lives Matter sebelum laga LA Lakers vs LA Clippers, Jumat (31/7/2020).
NBA 2019-2020 dilanjutkan dengan memainkan musim reguler di satu tempat yakni Walt Disney Resort, Florida, Amerika Serikat.
Kelanjutan musim reguler kali ini berbeda dari biasanya karena hanya diikuti oleh 22 tim.
Jumlah itu didapatkan dari delapan peringkat teratas masing-masing wilayah (total 16) sebelum kompetitsi ditunda dan enam klub tambahan.
Enam tim terakhir dipilih berdasarkan persentase tertinggi kelolosan ke babak playoff dengan melihat jumlah laga dan peringkat klasemen sebelum kompetisi ditangguhkan.
Setelah mendapatkan 16 tim terbaik dari musim reguler, playoff NBA akan dilanjutkan dengan sistem yang sama seperti sebelumnya, yakni best-of-seven di setiap ronde sampai final.
Final NBA 2019-2020 kemungkinan akan digelar pada 13 Oktober 2020.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/08/01/20503548/nba-mulai-lagi-satu-pemain-menolak-berlutut