KOMPAS.com - Jose Mourinho ikut buka suara begitu mengetahui Manchester City lolos dari hukuman UEFA atas pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP).
Manajer Tottenham Hotspur itu kecewa dengan regulasi FFP yang bisa berubah alias tidak konsisten usai banding Man City dikabulkan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
"Saya suka konsistensi, kejelasan. Saya tidak suka keraguan," kata Mourinho, seperti dilansir dari BBC, Rabu (15/7/2020).
Mourinho menegaskan bahwa pendapatnya terhadap FFP tidak berubah. Sama dengan pandangannya kepada teknologi Video Assistant Referee (VAR).
Menurutnya, FFP dan VAR adalah aturan yang baik, tetapi tidak demikian dalam penerapannya.
"Ini (FFP) seperti VAR, pendapat saya tidak berubah dan saya suka konsep dua regulasi itu," ucap manajer asal Portugal itu.
"Saya memang pernah mengatakan bahwa FFP harus dihapus, tetapi bukan karena tidak setuju, melainkan saya tidak suka dengan 'sirkus' yang mereka jalankan," ucapnya.
"Jadi, saya pikir biarlah pemain bebas keluar masuk dengan harga tinggi dan penonton menikmatinya," kata Mourinho.
Namun, dalam kesempatan yang sama, Mourinho berpendapat bahwa tanpa FFP, pemilik klub bisa bebas menggunakan dana pribadi tanpa batas dan itu tidak sehat untuk persaingan.
Seperti yang diketahui, Manchester City dijatuhi hukuman oleh UEFA pada Februari lalu karena melanggar FFP.
Hukuman itu berdasar pada investigasi yang dilakukan Football Leaks pada November 2018.
UEFA memutuskan Man City bersalah dan dilarang tampil di ajang kompetisi Eropa selam dua musim ke depan dan denda 30 juta euro (sekitar Rp 493 miliar).
Namun, Man City tak tinggal diam. Mereka mengajukan banding ke CAS dan dikabulkan pada Senin (13/7/2020).
Larangan UEFA untuk Man City pun ditangguhkan dan denda dikurangi menjadi 10 juta euro (sekitar Rp 164,7 miliar) saja.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/07/15/11400098/kata-jose-mourinho-usai-man-city-lolos-dari-hukuman-uefa