Tyson Fury akan melangsungkan pertandingan ketiga melawan petinju asal Amerika Serikat, Deontay Wilder.
Fury mengaku tidak berminat untuk bertemu dengan Dillian Whyte setelahnya.
Fury menilai Whyte belum cukup pantas untuk menjadi penantang untuk merebut sabuk yang dimilikinya.
Padahal, petinju berjulukan The Body Snatcher tersebut merupakan pemegang gelar juara interim WBC, yang menjadi penantang wajib bagi Fury.
Fury malah membuat perjanjian dengan Anthony Joshua dalam dua pertandingan untuk ajang perebutan gelar undisputed champion pada awal 2021 nanti.
Mantan petinju Inggris, Carl Martin Froch, menyayangkan sikap Fury ang memilih melawan Joshua daripada Whyte.
Padahal, pertarungan dengan Whyte tidak akan kalah seru saat Fury menginginkan pentas yang lebih besar dengan bertemu Joshua.
"Namun, itu tidak menghilangkan fakta Dillian Whyte akan memberikan pertarungan yang sama sulitnya saat Fury menginginkan bertemu Joshua," katanya.
Dalam situasi seperti ini, Froch melihat Dillian Whyte lebih layak mendapatkan pertandingan ke depan dibandingkan Anthony Joshua.
"Mereka berdua merupakan ancaman bagi Fury dengan caranya masing-masing. Whyte telah menunggu terlalu lama, dia penantang wajib WBC," ujar Froch.
"Jika Fury sudah mengalahkan Wilder, dia harus mempertahankan kembali dari Dillian Whyte," katanya.
"Maka dari itu berlaku adil dengan melakukan hal yang benar karena dia (Whyte) sudah menunggu lama. Siapa yang pantas lebih dulu mendapatkan pertandingan? Whyte pastinya," tutur Froch. (Muhamad Husein)
https://www.kompas.com/sports/read/2020/07/06/23000028/soal-lawan-tyson-fury-anthony-joshua-harus-rela-mengalah-dari-dillian