KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) meminta penyelenggara kompetisi liga-liga di dunia untuk menggunakan akal sehat dalam menyikapi kasus meninggalnya George Floyd.
FIFA tidak setuju dengan perlakuan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) yang akan menyelidiki beberapa pemain Bundesliga - kasta tertinggi Liga Jerman - karena memberikan penghormatan kepada mendiang George Floyd.
Beberapa pemain itu adalah Jadon Sancho dan Achraf Hakimi dari Borussia Dortmund, gelandang Schalke 04 Weston McKennie, dan penyerang Borussia Moenchengladbach Marcus Thuram.
Mereka berselebrasi atau mengungkapkan aksi protes mereka dalam pertandingan Bundesliga.
DFB menganggap mereka melakukan kesalahan karena mengungkapkan pandangan politik.
FIFA pun meminta DFL untuk tidak menghukum para pemain Bundesliga yang melakukan penghormatan bagi George Floyd.
"Untuk menghindari keraguan, menurut FIFA, demonstrasi oleh pemain baru-baru ini pada laga Bundesliga seharusnya mendapatkan apresiasi dan bukan hukuman," ucap Presiden FIFA Gianni Infantino, dilansir dari Reuters.
"Kita semua harus mengatakan, tidak ada ruang untuk rasialisme dan segala bentuk diskriminasi."
"Kita harus mengatakan 'tidak' terhadap kekerasan. Segala bentuk kekerasan," ujar Infantino.
Adapun George Floyd merupakan pria berkulit hitam yang meninggal setelah mendapat kekerasan dari polisi berkulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat, 25 Mei silam.
Floyd (46) meninggal dalam tahanan setelah penangkapannya karena diduga menggunakan uang kertas palsu senilai 20 dolar AS (Rp 287.000).
Insiden meninggalnya George Floyd memicu protes keras selama berhari-hari di Amerika Serikat.
Para insan olahraga juga turut melancarkan protes dengan cara mereka masing-masing.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/06/03/15200018/fifa--penghormatan-untuk-george-floyd-seharusnya-diapresiasi-bukannya