Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suporter dari Boneka Seks, Normalitas Baru Keramaian Artifisial

KOMPAS.com - Liga sepak bola di beberapa negara mulai kembali bergulir, di antaranya di Korea Selatan hingga Jerman.

Hal paling terlihat dalam kembalinya liga-liga tersebut adalah tak ada penonton dan diberlakukan perubahan mengikuti protokol kesehatan.

Perubahan itu membuat perbedaan terasa dibanding dengan sebelumnya, hal itulah yang disebut normalitas baru.

Dalam pertandingan pembuka Bundesliga misalnya, duel antara Borussia Dortmund dengan Schalke 04 terasa hambar tanpa adanya penonton.

The Yellow Wall, sebutan tribune selatan markas Borussia Dortmund, yang terkenal ramai dan penuh kreativitas pun terlihat lowong.

Sebagai gantinya, beberapa ide untuk membuat penonton artifisial pun dibuat. Seperti klub Korea Selatan, FC Seoul, yang mengisi kursi kosong di tribune stadion dengan boneka seks.

Kemudian langkah tersebut menjadi kontroversi karena dianggap melecehkan wanita.

Pihak klub sudah meminta maaf dan mendapatkan denda 100 juta won atau sekitar Rp 1,196 miliar.

"Insiden ini sangat menghina dan melukai penggemar wanita dan keluarga," demikian pernyataan K-League, dikutip dari BBC Sports.

Kejanggalan berawal dari para fans di media sosial yang mempunyai kecurigaan bahwa boneka-boneka tersebut bukan maneken yang biasa ditemui di toko-toko baju.

Pihak klub berdalih tak mengetahui jika maneken tersebut merupakan boneka seks.

Sebaliknya, mereka menyebut upaya itu digunakan sebagai suporter artifisial atau penonton buatan.

Sama halnya di Taiwan. Melansir The Star, kompetisi baseball di Taiwan menggunakan robot untuk bermain drum agar membuat kebisingan di stadion.

Cara tersebut juga digunakan sebagai ganti tak boleh adanya kerumunan di stadion.

Bagi Bintang basket asal klub LA Lakers, LeBron James, pertandingan tanpa penonton terasa hambar. Dia mengatakan tak berhasrat main tanpa adanya pendukung.

"Laga tanpa pendukung? Tidak, itu tidak mungkin. Saya tak ingin bermain. Saya bermain untuk penggemar," kata LeBron James dikutip The Star.

Normalitas baru dengan penonton buatan membuktikan bahwa masyarakat rindu dengan adanya olahraga itu sendiri.

Seperti yang diucapkan sosiolog olahraga Universitas Minnesota, Mary Jo Kane.

"Justru fakta bahwa kami sedang berusaha mencari cara untuk melanjutkan olahraga tanpa penggemar menunjukkan kepada Anda betapa kami sangat menginginkan dan sangat membutuhkan olahraga," kata Mary Jo Kane kepada New York Times.

https://www.kompas.com/sports/read/2020/05/21/17400028/suporter-dari-boneka-seks-normalitas-baru-keramaian-artifisial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke