Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harapan Itu Bernama Perancis Terbuka

PARIS, KOMPAS.com - Sekitar empat bulan lamanya, Stadion Tenis Roland Garros terkesan begitu lengang.

"Sejak pandemi corona merebak, memang turnamen tenis dunia tertunda penyelenggarannya," kata Ketua Federasi Tenis Perancis Bernard Guidicelli.

Roland Garros memang menjadi lokasi satu dari empat kejuaraan tenis berskala dunia, Perancis Terbuka.

Tiga yang lain adalah Australia Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka.

Nama Roland Garros diambil dari nama pionir penerbangan Perancis kelahiran 6 Oktober 1888, Eugène Adrien Roland Georges Garros.

Sosok yang wafat pada 5 Oktober 1918 ini dikenang rakyat Perancis sebagai pilot petempur Perang Dunia I.

Roland Garros menjadi unik lantaran dari empat turnamen tersebut, hanya Perancis Terbuka yang memanfaatkan lapangan tanah liat.

Lazimnya, turnamen Perancis Terbuka berlangsung pada akhir Mei, tiap tahunnya.

"Kecuali 2020, agenda turnamen bergeser ke September, meski belum ada kepastian," kata Guidicelli.

Turnamen Perancis Terbuka terkini, pada 2019 silam, adalah penyelenggaraan ke-123 sejak kali pertama pada 1891.

Harapan

Kini, harapan terwujudnya turnamen Perancis Terbuka 2020 makin mengemuka.

Sedikit banyak, Bernard Guidicelli sudah memberikan isyarat.

"Pelaksanaan mulai 27 September tahun ini," kata Guidicelli.

Meski, terus terang, dirinya harus betul-betul berhitung cermat dengan pandemi corona.

Pasalnya, hingga Sabtu (9/5/2020) malam, jumlah korban meninggal pandemi corona di Perancis mencapai angka 26.310 orang.

Guidicelli sendiri sudah aktif berdiskusi dengan Presiden ATP Andrea Gaudenzi, Presiden WTA Steve Simon, dan Kepala ITF David Haggerty.

"Kami bekerja sama dengan baik tetapi terlalu dini untuk menentukan dengan tepat jadwal penyelenggaraan," kata Guidicelli.

Guidicelli menambahkan harapan memang ada pada Perancis Terbuka.

"Roland Garros adalah kekuatan tenis di Perancis," katanya.

Dalam konteks ekonomi, kata Guidicelli, perhelatan itu memberi kesejahteraan bagi para petenis dan ekosistemnya dengan pendapatan 260 juta euro.

Menurut Guidicelli, angka sebesar itu setara dengan 80 kelolaan dana FFT.

"Kami menempatkan posisi sebisa mungkin menetapkan pelaksanaan kegiatan itu," kata Bernard Guidicelli.

https://www.kompas.com/sports/read/2020/05/10/21561008/harapan-itu-bernama-perancis-terbuka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke