Mats Wilander mengatakan, perhatiannya saat ini tertuju kepada para petenis muda berbakat, yakni Stefanos Tsitsipas, Alexander Zverev, Dominic Thiem, dan Daniil Medvedev daripada para pemain elite, yaitu Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic.
Menurut eks petenis nomor satu dunia yang memiliki tujuh gelar grand slam itu, penundaan masa kompetisi bisa berdampak negatif terhadap psikologis para pemain muda.
Apalagi, sebelum kompetisi mandek, grafik performa mereka baru saja mulai menanjak.
"Hal itu tentu lebih menyakitkan karena Novak (Djokovic) dalam kondisi yang sangat baik, sedangkan Roger (Federer) semakin tua," ucap Wilander, dikutip BolaSport.com dari Reuters.
"Namun, bagi pemain yang lebih muda, istirahat seperti ini jauh lebih sulit. Mereka memang bisa berlatih di suatu tempat, tetapi tidak berkompetisi?" kata Wilander lagi.
Lebih lanjut, Wilander mengatakan bahwa para pemain muda butuh mendapatkan pengalaman bertanding yang lebih banyak ketimbang para pemain senior, terutama mereka yang berada di level elite.
"Satu-satunya cara meningkatkan kemampuan ketika Anda berumur 21 tahun dan membangun kepercayaan diri adalah meningkatkan pengetahuan dengan cara bertanding," ucap Wilander.
Kekhawatiran lain Mats Wilander adalah ketika para pemain kehilangan pendapatan sehingga membuat mereka mungkin memilih keluar dari dunia olahraga tenis.
"Mungkin para penggemar tidak ingin menonton para pemain peringkat ke-100 hingga 300 karena tidak tahu nama-nama mereka, tetapi mereka memiliki peran penting dalam melengkapi tur," ujar dia.
Seperti halnya cabang olahraga lainnya, tenis juga mengalami penundaan turnamen sejak Maret lalu.
ATP dan WTA bersama ITF memutuskan untuk menangguhkan semua turnamen hingga pertengahan Juli mendatang.
Dua turnamen grand slam yang tersisa pada tahun ini ialah US Open pada bulan Agustus dan French Open pada bulan September mendatang. (Muhamad Husein)
https://www.kompas.com/sports/read/2020/04/27/11000088/legenda-tenis-sebut-penundaan-turnamen-berdampak-ke-pemain-muda