Terlalu Sering Jadi Runner-up, Liverpool Kini Layak Juara Liga Inggris

KOMPAS.com - Eks manajer Liverpool, Gerard Houllier, menilai mantan tim asuhannya itu layak menjadi juara Premier League musim ini.

Liverpool masih kokoh di puncak klasemen Premier League sebelum kompetisi kasta teratas Liga Inggris itu disetop akibat pandemi Covid-19.

Skuad besutan Juergen Klopp itu bertengger di puncak klasemen Premier League dengan koleksi 82 poin dari 29 pertandingan.

Liverpool unggul 25 poin dari tim peringkat dua, Manchester City, yang baru memainkan 28 laga.

Performa apik Liverpool di Premier League musim ini membuat mereka dinilai layak menjadi juara. Hal ini diungkapkan oleh Gerard Houllier.

Menurut Houlier, musim ini adalah waktu yang tepat bagi Liverpool untuk menjadi juara, terlepas dari krisis corona yang juga terjadi di Inggris.

"Liverpool sudah terlalu sering finis di posisi kedua, jadi sekarang mereka layak menjadi juara," ungkap Houllier seperti dikutip dari Goal.

"Musim lalu mereka bahkan mengakhiri musim (di peringkat dua) dengan raihan 97 poin dan hanya menelan satu kekalahan," imbuh pria yang melatih Liverpool pada 1998-2004 tersebut.

Houllier pun berharap Premier League musim ini bisa dilanjutkan karena Liverpool tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara.

Pria yang kini berusia 71 tahun itu tidak rela melihat Liverpool kembali gagal meraih gelar juara karena mereka telah bekerja keras musim ini.

"Saya harap mereka bisa melanjutkan kompetisi, karena Liverpool hanya berjarak dua kemenangan lagi dari gelar juara yang sudah lama mereka nantikan," kata Houllier.

"Saya juga akan merasa sagat kecewa apabila liga dihentikan sekarang," tandasnya.

Houlier juga menyampaikan pendapatnya terkait rencana melanjutkan liga tanpa penonton di tengah pandemi corona.

Menurut Houlier, melanjutkan kompetisi tanpa penonton akan sangat tidak adil bagi pendukung Liverpool.

"Melanjutkan liga tanpa penonton hanya akan membuat fans Liverpool frustrasi," ujar Houllier.

"Saya tidak bisa membayangkan mereka hanya berada di luar stadion dan menunggu para pemain, jadi menurut saya akan lebih baik membiarkan mereka masuk ke stadion," pungkas Houllier.