KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Soemantri mengatakan bahwa pihaknya akan mendiskusikan pemotongan gaji dengan para pemain dari klub-klub Liga 1 dan Liga 2 musim 2020.
Diskusi tersebut dilakukan menyusul adanya surat dari Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) terkait kebijakan pemotongan gaji terhadap klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
Dalan surat tersebut, FIFPro mempertanyakan kebijakan PSSI yang mempersilakan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 untuk menggaji pemainnya maksimal 25 persen pada Maret sampai Juni 2020 dari gaji yang tertera di kontrak di tengah jeda kompetisi akibat pandemi corona.
Namun, menurut Cucu, saat ini dialog tidak mudah dilakukan karena menyebarnya virus corona di Tanah Air.
"Nanti akan kami undang untuk membicarakan bersama," ujar Cucu seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/4/2020).
Cucu pun memastikan bahwa PSSI ingin menyelesaikan semuanya dengan baik.
"Saya rasa pemain pun menyadari kesulitan klub saat ini," imbuh dia.
Kebijakan pemangkasan gaji akibat dihentikannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 tertuang dalam Surat Keputusan PSSI bernomor 48/SKEP/III/2020 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada 27 Maret 2020.
FIFPro dalam surat bertanggal 4 April 2020 yang ditandatangani Direktur Legal Roy Vermeer kemudian meminta PSSI untuk menjelaskan keputusan tersebut.
Sebab, keputusan soal pemangkasan gaji itu dikeluarkan tanpa berdiskusi dengan para pemain melalui asosiasi pemain domestik, dalam hal ini adalah Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).
"Pemangku kepentingan yang paling terpengaruh dengan keputusan PSSI ini tidak diikutkan dalam diskusi dan ini tidak sejalan dengan praktik di tingkat internasional, di mana FIFPro selalu berdialog dengan FIFA dan AFC. Oleh karena itu kami tidak dapat menerima langkah ini," tulis FIFPro.
Menanggapi surat dari FIFPro tersebut, Cucu mengatakan bahwa itu hanya soal komunikasi.
"Itu masalah komunikasi saja. Dalam situasi sekarang, komunikasi terbatas," ungkap Cucu.
Sebelumnya, APPI juga sudah menyampaikan kritik kepada PSSI yang mempersilakan klub-klub untuk menggaji pemainnya maksimal 25 persen dari gaji yang tertera di kontrak pada Maret sampai Juni 2020 di tengah jeda kompetisi akibat pandemi corona.
APPI menilai kebijakan untuk memberikan gaji maksimal 25 persen selama empat bulan tersebut belum dibicarakan dengan para pemain atau perwakilan pemain.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/04/11/20200018/disurati-fifpro-soal-pemotongan-gaji-pssi-bakal-diskusi-dengan-pemain