Alasan John Terry Angkat Trofi Liga Champions dengan Jersey Lengkap Chelsea

KOMPAS.com - John Terry memakai jersey lengkap Chelsea pada saat mengangkat trofi Liga Champions 2012 di Fussball Arena, Muenchen.

Terry sejatinya tidak bermain pada pertandingan final Liga Champions musim 2011-2012 yang mempertemukan Chelsea dengan Bayern Muenchen.

Terry yang saat itu menjabat sebagai kapten Chelsea harus absen pada laga final karena ia mendapat kartu merah pada semifinal leg kedua menghadapi Barcelona.

Tanpa Terry, Chelsea yang waktu itu dilatih Roberto Di Matteo berhasil meraih gelar juara Liga Champions seusai mengalahkan Bayern Muenchen melalui adu tendangan penalti yang berkesudahan dengan skor 4-3.

Pada partai puncak, Terry hanya berada di tribune bersama para pemain lain yang juga harus absen akibat suspensi, yaitu Ramires, Branislav Ivanovic, dan Raul Meireles.

Namun, ketika selebrasi juara, Terry terlihat mengenakan jersey lengkap meskipun saat itu ia tidak bermain.

Terry pun mengangkat trofi Si Kuping Besar dengan jersey lengkap seperti pemain yang berlaga di partai final.

Ide untuk mengenakan jersey lengkap tersebut rupanya bukan keinginan Terry sendiri, melainkan pihak klub.

Hal itu diungkapkan oleh Ramires yang kini bermain untuk klub Liga Brasil, Palmeiras.

"Semua pemain berganti jersey setelah pertandingan selesai," ungkap Ramires seperti dilansir dari Squawka.

"Ide itu berasal dari klub karena mereka ingin semua pemain dalam keadaan siap untuk foto tim," imbuh gelandang asal Brasil.

Ramires menambahkan, ia dan para pemain lain yang berada di tribune merasakan ketegangan yang luar biasa pada pertandingan tersebut.

Sebab, Chelsea masih tertinggal satu gol dari Bayern Muenchen hingga menit ke-88, sebelum Didier Drogba menyamakan skor menjadi 1-1.

"Saya benar-benar gugup, bahkan sampai menendang barang-barang di dekat saya," tutur Ramires.

"Namun, ketika Drogba mencetak gol balasan, saya berkata inilah saatnya membalas. Kebahagiaan kami meledak dan Terry melakukan selebrasi di tempat duduknya," kata dia.

Gol balasan Drogba membuat laga berlanjut ke babak extra time. Chelsea kemudian mengalahkan Bayern Muenchen melalui drama adu penalti setelah kedua tim tak mampu mencetak gol tambahan pada babak extra time.

"Ketika Drogba menjadi penendang terakhir, saya sangat percaya diri. Dia adalah penyerang terbaik kami. Kami seperti berada di bulan pada saat waktu penuh," pungkas Ramires.