Cerita Pemain Barito Putera Karantina Mandiri di Papua

KOMPAS.com - Pemain Barito Putera kelahiran Biak, Delvin Rumbino, merasa beruntung bisa pulang ke kampung halamannya sebelum bandara dan pelabuhan di Pulau Biak, Provinsi Papua, ditutup.

Delvin saat ini bisa menikmati waktu liburnya akibat pandemi virus corona atau Covid-19 bersama dengan anak dan istrinya.

Penyerang 24 tahun itu menjelaskan bahwa situasi di Biak cukup kondusif, tidak begitu panik seperti yang terjadi di Pulau Jawa.

Kendati demikian, aktivitas di Pulau Biak terbatas mengingat bandara dan pelabuhan sudah ditutup.

"Saya sudah berada di Biak semenjak tim diliburkan," kata Delvin dikutip laman resmi Liga 1.

"Saat ini saya lebih banyak bermain sama anak serta sesekali belanja ke pasar untuk beli keperluan sehari-hari," ujar dia menambahkan.

"Kalau saat ini di Biak masih belum ada yang positif. Kemarin ada 2 orang yang dinyatakan ODP namun hasil tesnya negatif."

"Lockdown pun diberlakukan sehingga bandara dan pelabuhan di sini tidak beroperasi," terang pemain 24 tahun itu.

Selama menjalani masa karantina, dia juga tidak lupa dengan kewajibannya sebagai pesepak bola profesional.

Delvin tetap berlatih untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap bugar dan bisa kembali dipercaya oleh pelatih Barito Putera, Djadjang Nurjaman.

"Aktivitas saya kebanyakan di rumah dan tidak ada kesulitan sama sekali."

"Latihan mandiri menjalankan program dari pelatih. Jogging, push up, sit up dan latihan lainnya," terang dia.

Disinggung soal rindu, Delvin tentu ingin bisa kembali bermain di atas rumput hijau.

"Harapan saya semoga virus ini cepat berlalu dan liga bisa bergulir kembali dan kita bisa beraktivitas normal lagi," tandas dia.

Terlepas dari kegiatan Delvin, Barito Putera belum pernah mengemas satu kemenangan sekali pun dari tiga laga awal Shopee Liga 1 2020.

Djadjang Nurjaman beralasan pemainnya masih masa adaptasi karena sebagian besar merupakan pemain anyar.