6 Direktur Barcelona Mundur Sebelum Rencana Reshuffle Terlaksana

KOMPAS.com - Perombakan di jajaran direksi Barcelona ternyata sudah ada dalam rencana Presiden Josep Maria Bartomeu.

Hal tersebut diutarakan oleh Wakil Presiden Barcelona, Emili Rousaud ketika diwawancarai Cardena Ser, Rabu (8/4/2020).

"Bartomeu memanggil saya dan mengatakan kepada saya bahwa dia ingin mengubah manajemen karena dia curiga terhadap beberapa direktur, termasuk saya," ujar Rousaud, seperti dilansir dari Inquirer, Jumat (10/4/2020).

"Dia memberi tahu saya bahwa ada hal-hal yang telah dibocorkan kepada pers yang membuat para pemain kecewa dan dia pikir saya kritis terhadap bagaimana dewan menanganinya," Rousaud menambahkan.

Guncangan di jajaran manajemen Barcelona era Bartomeu memang sudah terasa sejak beberapa bulan yang lalu.

Dimulai dari konflik Lionel Messi dengan Direktur Teknik Barcelona, Eric Abidal, hingga selsisih paham antara beberapa direktur dengan Bartomeu terkait penanganan klub selama di tengah pandemi virus corona.

Puncaknya terjadi pada Kamis (9/4/2020) waktu setempat.

Enam petinggi Barcelona memutuskan untuk mengundurkan dari seacara massal, termasuk Rousaud.

Nama-nama lain yang meletakkan jabatannya di Barcelona adalah Enrique Tombas, Silvio Elias, Maria Teixidor, Josep Pont, dan Jordi Clasamiglia.

Keputusan itu diambil ketika Bartomeu belum sempat melakukan rheshuffle di jajaran direksi Barcelona.

Dalam suratnya, mereka mengungkapkan kekecewaannya terhadap beberapa masalah yang belum berhasil diselesaikan selama Barcelona dipegang Bartomeu.

Di antaranya adalah soal skandal media sosial Barcelona pada awal tahun, atau yang dikenal sebagai "Barcagate".

Kemudian yang terbaru adalah soal penanganan klub di tengah pandemi virus corona, seperti yang telah di sebutkan di atas.

"Kami dengan ini ingin menyampaikan bahwa direktur yang bertanda tangan di bawah ini telah mengkomunikasikan kepada Presiden (Josep Bartomeu) soal keputusan kami untuk mundur dari posisi kami sebagai direktur klub Barcelona," tulis mereka, dikutip dari Marca.

"Kami telah mencapai titik ini dengan tidak membalikkan kriteria dan bentuk manajemen klub dalam menghadapi tantangan penting di masa depan dan, terutama, skenario pasca-pandemi (Covid-19) yang baru ini."

"Kami juga harus menyoroti kekecewaan kami terhadap yang terjadi di jejaring sosial, yang dikenal sebagai 'BarcaGate', tentang yang kami pelajari melalui pers," demikian potongan surat tersebut.

Mundurnya keenam direktur membuat jumlah dewan klub yang sebelumnya berjumlah 19 orang, saat ini hanya tersisa 13 anggota.