KOMPAS.com - Persija Jakarta telah membuat keputusan soal penyesuaian gaji anggota tim di tengah pandemi virus corona.
Manajemen klub berjulukan Macan Kemayoran itu sepakat untuk membayar gaji anggota tim, termasuk pemain, sebesar 25 persen.
Kebijakan tersebut merujuk pada surat PSSI pada 27 Maret lalu terkait penghentian kompetisi sementara serta rujukan penyesuaian besaran gaji pemain, pelatih, dan ofisial, selama kompetisi berhenti.
Direktur olahraga Persija Ferry Paulus menyatakan, tersebut merupakan yang terbaik dalam kondisi saat ini.
Kondisi ini juga terjadi di klub sepak bola mancanegara.
Hal ini untuk menyelamatkan kelangsungan hidup tim yang secara otomatis mengalami pengurangan pemasukan karena tidak adanya pertandingan.
“Prinsipnya kita ikut instruksi PSSI. Saat ini semua tahu bahwa pemasukan klub bisa dibilang berhenti," ujarnya, seperti dilansir dari laman Persija, Rabu (8/4/2020).
"Semua harus bergandengan tangan untuk melawan dan memerangi virus corona. Kesehatan tim adalah prioritas kami,kata Ferry menambahkan.
Sementara itu, terhentinya kompetisi Shopee Liga 1 2020 juga membuat Persija membuat keputusan soal kegiatan tim.
Manajemen Persija telah memutuskan untuk meliburkan pemain dari segala aktivitas.
Para pemain diizinkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing untuk menjalani karantina mandiri.
Keputusan itu berlaku hingga batas wajtu yang belum ditentukan atau hingga ada pengumuman selanjutnya.
Kendati demikan, para pemain Persija tidak bisa hanya bersantai-santai di rumah.
Mereka tetap berlatih mandiri di rumah dengan materi yang diberikan tim pelatih.
Para pemain juga diwajibkan menjaga kesehatan dan asupan makan serta vitamin.
Adapun staf untuk Persija, mereka masih menjalankan pekerjaan seperti biasa dengan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
https://www.kompas.com/sports/read/2020/04/08/10400028/selama-kompetisi-libur-pemain-persija-hanya-terima-25-persen-gaji