KOMPAS.com - Pemotongan gaji atlet dampak dari pandemi virus corona juga terjadi di dunia balap sepeda.
Tim balap sepeda CCC belum lama ini mengumumkan telah memotong seluruh gaji staf pendukung serta para pebalap mereka.
Pemotongan gaji dilakukan untuk sisa musim tahun 2020.
Tim CCC terpaksa melakukan pemotongan gaji setelah sebagian besar ajang balap sepeda pada tahun ini ditunda atau bahkan dibatalkan.
"Keputusan dalam melakukan pemangkasan ini merupakan proses yang menyakitkan dan menjadi salah satu yang tidak bisa kami ramalkan dari beberapa minggu lalu," kata Direktur Tim CCC, Jim Ochowicz.
"Implikasi ekonomi akibat pandemi Covid-19 memiliki efek drastis pada bisnis sponsor utama kami, CCC, dan sama seperti tim sepeda profesional lainnya, kami sekarang dihadapkan pada pengurangan arus kas tidak terduga dalam sponsor kami," ucap Ochowicz lagi.
Lebih lanjut, Ochowicz mengatakan bahwa aspek bisnis telah berada di luar kendali, meski sejauh ini penangguhan ajang balap sepeda hanya sampai akhir bulan Mei.
Namun, dalam situasi seperti sekarang, Ochowicz menilai keputusan jangka pendek harus diambil demi keberlangsungan bersama.
"Demi memiliki anggaran untuk balapan jika musim dimulai lagi, kami harus untuk sementara waktu," ucap dia.
"Begitu balapan dimulai kembali, Kami berharap dalam posisi untuk mengembalikan sebanyak mungkin staf pendukung dan mengevaluasi kembali anggaran kami, "kata Ochowicz menambahkan.
Pada Kamis (2/4/2020), sebuah laporan di situs laman Polandia Rowery merinci bagaimana pemilik tim balap sepeda CCC, Dariusz Milek melakukan pemotongan anggaran.
Pembalap CCC, Greg Van Avermaet, yang diwawancara cyclingnews.com menyadari masalah keuangan yang terjadi. Ia mengaku terbuka dengan langkah tim dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Saya pikir itu normal dalam waktu seperti ini," kata juara Olimpiade Rio 2016 tersebut.
"Saya tidak melakukan pekerjaan saya 100 persen karena tidak bisa berlomba. Kami harus setia kepada sponsor dan berdiri di belakang mereka dalam krisis, mudah-mudahan kami bisa keluar bersama dengan kuat."
"Hal paling penting bagi saya adalah bahwa setelah virus selesai, mereka dapat melangkah lagi dan tidak punya masalah kembali menjadi sponsor untuk tahun berikutnya," ucap Greg Van Avermaet lagi.
Seperti ajang olahraga lainnya, balap sepeda juga mengalami dampak dari pandemi virus Corona yakni penundaan atau pembatalan kejuaraan.
Namun, sampai saat ini, ajang balap sepeda jalan raya paling bergengsi, Tour de France 2020 masih belum melakukan perubahan apapun.
Hal tersebut memantik reaksi dari sejumlah pihak, tak terkecual dari mantan Menteri Olahraga Prancis, David Douillet.
Douillet menilai, pelaksanaan Tour de France 2020 pada jadwal semula (27 Juni-19 Juli) adalah pelanggaran hak asasi manusia lantaran tidak memikirkan kesehatan dan keselamatan atlet. (Muhamad Husein)
https://www.kompas.com/sports/read/2020/04/06/00050008/pemotongan-gaji-atlet-juga-terjadi-di-dunia-balap-sepeda