Khabib Mundur dari UFC 249, McGregor Lempar "Kode" Lawan Ferguson?

KOMPAS.com - Batalnya duel Khabib Nurmagomedov vs Tony Ferguson pada UFC 249 tak luput dari perhatian Conor McGregor.

Seusai Khabib mengeluarkan pernyataan bahwa dia akan mundur dari duel UFC 249, McGregor dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya mencibir pertarungan tersebut sebagai "game of chicken".

"Faktanya adalah, Tony dan Khabib sama-sama sedang terlibat game of chicken menuju bel pertandingan berbunyi," tulis McGregor.

"Dengan Khabib keluar lebih dulu membuat skor menjadi 3-2 untuk keunggulan Tony."

"Khabib meninggalkan AS (Amerika Serikat) untuk pulang ketika krisis tengah berlangsung. Sangat berisiko. Selamat Tony," imbuh petarung asal Republik Irlandia tersebut.

Tak hanya menyindir kegagalan duel Khabib vs Ferguson untuk kali kelima, McGregor juga mengirimkan "kode" bahwa dia siap untuk bertarung.

Setelah Khabib mundur dari UFC 249, McGregor memang dijagokan untuk melawan Ferguson.

"Sekarang saya dalam kondisi siap untuk bertarung," tulis McGregor.

"Sejak awal dari semua ini, saya berkata pada diri sendiri - Saya senang karena saya tidak memiliki jadwal pertarungan."

"Jika saya melakukannya, saya akan mengonsumsi semua data yang salah untuk mendukung saya ambil bagian dalam pertarungan dan saya akan mengikuti, berkompetisi. Dan menang," imbuh pemilik rekor 22-4 di arena UFC tersebut.

Sebab, Ferguson mengatakan bahwa dia hanya ingin bertarung menghadapi Khabib dan McGregor.

Petarung 36 tahun itu bakal menolak setiap lawan yang diajukan UFC, kecuali Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov.

"Tidak ada orang lain yang berhak mendapatkan pukulan itu (selain) dua orang. Dia McNuggets dan Tim Tiramisu," ungkap Ferguson.

"(Keduanya) itu Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov," kata dia menegaskan.

Mega duel Khabib Nurmagomedov vs Tony Ferguson sedianya bakal menjadi main event UFC 249 yang dijadwalkan berlangsung pada 18 April 2020 di Barclays Center, Brooklyn, New York.

Namun, Komisi Atletik setempat tidak memberikan izin karena kota tersebut menjadi salah satu episentrum Covid-19 di Amerika Serikat.