Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengkhianatan Coutinho ke Barcelona Warnai Evolusi Liverpool

KOMPAS.com - Keputusan Philippe Coutinho yang memilih hengkang ke Barcelona pada 2018 menggemparkan Liverpool beserta pendukungnya.

Fans Liverpool saat itu tak segan-segan melabeli penyerang asal Brasil itu dengan cap pengkhianat.

Coutinho meninggalkan Liverpool ketika klub berjuluk The Reds itu sedang mencari cara berevolusi di bawah besutan pelatih Juergen Klopp.

Sayang seribu sayang, langkah Coutinho blunder. Liverpool berubah menjadi tim ganas tanpa ada sosok Coutinho yang awalnya jadi idola.

Pahitnya lagi, Barcelona "membuang" jasa Coutinho di skuad utamanya.

Barcelona berniat melego pemain berusia 27 tahun itu di jendela transfer musim panas 2020.

Selain itu, klub yang meminjam jasa Coutinho saat ini, Bayern Muenchen, juga tak berniat memilih opsi permanen dalam klausul peminjamannya.

Pulang ke pelukan Liverpool rupanya menjadi salah satu opsi, tetapi mustahil untuk terjadi pada musim panas nanti.

Pasalnya, keputusan Cou, sapaan akrab Coutinho, untuk membelot dari Liverpool adalah hal yang salah.

Dilansir oleh BolaSport dari Daily Mirror, hal ini bisa dilihat dari evolusi skuad Liverpool mulai dari Coutinho debut hingga memutuskan untuk pergi ke Camp Nou.

Coutinho pertama kali melakukan debut pada Februari 2013 saat Liverpool bersua dengan West Bromwich Albion.

Kala itu, Liverpool harus takluk 0-2 dari West Bromwich Albion lewat gol Gareth McAuley dan Romelu Lukaku.

Bisa dilihat, Liverpool yang terperosok di posisi kedelapan klasemen Liga Inggris waktu itu tak memiliki skuad semewah sekarang.

Hanya ada nama besar Steven Gerrard dan Luis Suarez yang diakui di dunia saat itu.

Penampilan lini belakang yang dikomandoi oleh Jamie Carragher pun tak bisa membawa Liverpool bertaji pada musim itu.

Bertransformasi menjadi pemain yang banyak dipuja publik Anfield selama musim, Cou memutuskan untuk hengkang pada musim dingin 2018.

Pertandingan terakhirnya adalah ketika Liverpool mengalahkan Leicester City pada Desember 2017.

Padahal, saat itu, skuad Liverpool sudah mulai berevolusi.

Trio penyerang maut Roberto Firmino, Mohammed Salah, dan Sadio Mane sudah terbentuk.

Virgil van Dijk juga sedang berada dalam proses perekrutan untuk bergabung dengan Liverpool.

Keberadaan Philippe Coutinho di belakang trio penyerang maut The Reds semakin memberikan harapan terang bagi kebangkitan Liverpool.

Namun, Cou tak cukup sabar untuk menerima evolusi Liverpool tersebut.

Bukannya mendapatkan gelar Liga Champions di klub tujuannya, Barcelona, mantan pemain Inter Milan tersebut justru tampil buruk dan dipinjamkan ke Bayern Muenchen.

Parahnya lagi, dia harus gigit jari melihat klub yang sudah dia khianati berlaga di partai final Liga Champions dan menjadi kampiun pada edisi 2018-2019. (Muhammad Zaki Fajrul Haq)

https://www.kompas.com/sports/read/2020/04/01/15000068/pengkhianatan-coutinho-ke-barcelona-warnai-evolusi-liverpool

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke