Cerita tersebut ditulis Rossi dalam buku otobiografi yang berjudul What If I Had Never Tried It (Andai Aku Tak Pernah Mencobanya).
Aksi konyol Valentino Rossi dikisahkan pada 6 September 1998, ketika dia memenangi balapan MotoGP 250 cc di Sirkuit Imola, Italia.
Saat akan menyapa penggemarnya dalam selebrasi kemenangannya, Rossi mendapat kaus berwarna kuning bertuliskan Polleria Osvaldo dari temannya, Flavio Fratesi.
Kaus tersebut rupanya merupakan kostum tanding yang dikenakan Rossi dalam pertandingan sepak bola tahunan di kampungnya, Tavullia.
Adapun Polleria Osvaldo (artinya Toko Ayam Osvaldo) adalah sponsor fiktif bikinan Fratesi, lengkap dengan slogan "Semua Ayam Kenal Osvaldo".
Terinspirasi dari kaus pemberian temannya, Rossi kemudian mendapatkan ide untuk melakukan aksi konyol dengan bersandiwara di hadapan banyak wartawan seusai balapan.
"Baiklah, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada sponsor saya, Osvaldo, karena ia telah bersama saya sejak awal karier," kata Rossi kepada wartawan saat itu.
"Ia selalu mendukung saya, bahkan dalam ajang seperti ini, saat saya belum banyak memenangi balapan, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya," ucapnya.
Tanpa disangka, wartawan percaya dengan lelucon Rossi.
"Sungguh baik hati seorang superstar mau menunjukkan rasa terima kasihnya kepada orang kecil," kata mereka.
Lelucon Rossi semakin terlihat meyakinkan ketika dia melakukan selebrasi dengan maskot ayam ketika memenangi balapan berikutnya di Catalunya.
Rossi menghadapi masalah ketika jurnalis RAI, stasiun televisi nasional Italia, berniat menemui si pemilik sponsor fiktif tersebut.
Rossi mencoba membujuk sang jurnalis untuk mengurungkan niatnya. Akan tetapi, pihak RAI terus mendesak Rossi mempertemukan mereka dengan Osvaldo.
Rossi yang terdesak lantas menerima permintaan RAI dan merancang sandiwara lain dengan teman-temannya.
Dua temannya, Stefano Bordono dari Rimini, yang bekerja sebagai petugas tiket tol mendapat peran sebagai Osvaldo, si pemilik peternakan ayam.
"Orangnya besar dan brewokan, pilihan yang sempurna bagi kami," tulis Rossi menuturkan kembali kisahnya.
Lahan milik salah seorang anggota klub penggemar Rossi disulap menjadi peternakan. Tak lupa, plang bertuliskan Polleria Osvaldo dipasang di samping rumah.
Ketika tiba hari yang sudah disepakati, Rossi meminta wartawan RAI untuk mengurungkan niatnya menemui Osvaldo.
Pada saat yang bersamaan, muncullah Bordono dengan mengendarai apecar (semacam mobil pick-up beroda tiga) layaknya seorang peternak.
Bordono melakoni perannya dengan meyakinkan. Sambil marah-marah, dia mengusir para wartawan yang bergerak mendekati rumahnya.
"Perlu sebuah profesionalisme untuk bisa memainkan lelucon yang membuat kami tak bisa menahan tawa," tutur Rossi mengenang.
"Saya mendekatinya dan berpura-pura sedang bicara serius dengannya, sementara para wartawan dan rombongannya begitu tegang," ucapnya.
Wawancara dengan Osvaldo pada akhirnya terlaksana selama 15 menit dan ditayangkan pada malam harinya di RAI.
"Mereka tak curiga sedikit pun," tutur Rossi menutup.
Rossi membawa kembali sponsor rekannya itu dalam bentuk topi ketika memenangi balapan di Australia pada tahun yang sama.
Stiker Polleria Osvaldo pada akhirnya hanya sekali muncul di motor Valentino Rossi, sebagai lelucon lain di tengah tes pramusim di Malaysia pada 2007. (Ardhianto Wahyu Indraputra)
https://www.kompas.com/sports/read/2020/04/01/09000098/cerita-prank-valentino-rossi-tipu-wartawan-soal-toko-ayam-osvaldo