Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Liga Belarusia, Kompetisi Paling "Santuy" di Tengah Pandemi Virus Corona

KOMPAS.com - Liga Belarusia akan memasuki pekan kedua musim 2020 pada akhir pekan ini kendati hampir semua kompetisi olahraga dunia dihentikan sementara karena pandemi virus corona.

Bahkan, Liga Belarusia adalah satu-satunya kompetisi sepak bola di Eropa yang terus bergulir walau Benua Biru kini menjadi pusat pandemi Covid-19 menggantikan China.

Pertandingan bahkan tampak berlangsung dengan kehadiran penonton, walau jumlahnya ratusan ketimbang ribuan orang pada setiap laga.

Goal melaporkan kalau para penonton ini dipantau dengan kamera thermal sebelum masuk ke stadion untuk melihat apakah mereka demam atau tidak.

Padahal, liga-liga besar Eropa lain pun tak yakin kompetisi mereka akan bisa digelar kembali pada Mei dan selesai pada akhir Juni seperti komitmen dengan UEFA.

Akhir pekan lalu, Vladimir Bazanov, kepala Federasi Sepak Bola Belarus, menjelaskan di situs resmi federasi kenapa mereka lebih "santuy" alias santai menghadapi pandemi virus corona ketimbang negara-negara lain di dunia.

"Ada alasan apa kami tak memulai musim lagi? Apakah ada status darurat yang dideklarasikan di negara kami?" Tuturnya seperti dikutip dari ESPN.

"Tak ada situasi kritis. Jadi, kami memutuskan bakal memulai kembali musim dengan tepat waktu."

Ketika melontarkan komentar ini, ada 51 kasus positif virus corona di Belarusia.

Hingga Minggu (29/3/2020) pagi WIB, Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins sudah mencatat ada 94 kasus positif virus corona dengan 0 kematian di Belarusia.

Presiden Belarusia Aleksandar Lukashenko juga mengatakan bahwa dirinya tak berniat menghentikan kompetisi.

Ia mengutarakan negaranya tak boleh panik dan menutup perbatasan seperti banyak negara lain di Eropa.

"Virus corona hanyalah psikosis lain, yang akan menguntungkan beberapa orang dan melukai orang lain," tuturnya pekan lalu.

"Negara-negara beradab menjadi gila. Sungguh hal bodoh untuk menutup perbatasan-perbatasan. Panik ini bisa melukai kita lebih ketimbang virusnya."

Lukashenko pun memiliki "jurus jitu" agar rakyat yang ia pimpin terhindar dari virus corona.

Ia menyarankan agar warganya meminum 40-50 gram vodka tiap hari, pergi ke sauna 2-3 kali seminggu, dan tetap bekerja di pertanian.

"Kerja keras dan sebuah traktor akan menyembuhkan apapun," tuturnya.

Menariknya, beberapa sosok yang terlibat dalam sepak bola Belarusia mengutarakan kalau tindakan pemerintah ada benarnya.

"Negara kami memiliki 10 juta orang, sejauh ini baru ada 86 kasus terinfeksi dan tidak ada yang meninggal. Anda harus setuju kalau angka-angka ini cukup impresif dan tak bisa dibandingkan dengan negara-negara lain," tutur Vitaly Zhukovsky, pelatih FC Isloch.

"Saya percaya ke sistem kesehatan kami," tutur Valery Isaev, salah satu agen top di Belarusia.

"Saya percaya sistem ini lebih unggul ketimbang di negara-negara tetangga, termasuk Rusia dan Ukraina. Tentu saja, saya khawatir dengan keluarga dan pemain-pemain saya serta keluarga mereka," lanjutnya.

"Namun, kami diyakinkan kalau situasi ini tidak kritis dan tak ada keadaan darurat di Belarus, saya percaya informasi ini."

Di lain sisi, para pemain merasakan sedikit kekhawatiran mengenai kompetisi yang bergulir.

"Tak ada panik di tim, tetapi tentu semua telah mendengar dan melihat apa yang terjadi di seluruh dunia dan ini masuk ke kepala kami," tutur gelandang Isloch, Sandro Tsveiba.

"Tak banyak yang berubah di lapangan tetapi kami tidak lagi berjabat tangan," lanjutnya.

Akan tetapi, kelangsungan Liga Belarusia masih menjadi pertanyaan karena keputusan ini membuat negara tersebut berseberangan dengan kebijakan negara-negara Eropa lain.

"Saya masih pikir ada kemungkinan liga ini dibekukan. Federasi sepak bola kami dan Kementerian Olahraga menghadapi tekanan besar dari UEFA dan federasi sepak bola lain, hal ini bisa jadi vital," tutur Tsveiba lagi.

Kompetisi yang terus bergulir membuat Liga Belarusia mendapat atensi lebih dari biasanya.

Stasion-stasion televisi di Rusia dan Ukraina telah membeli hak siar untuk menyiarkan Liga Premier Belarusia selama semusim penuh, pertama sepanjang sejarah Liga Belarusia disiarkan di luar negara mereka sendiri.

Belarusia kini berada di peringkat ke-32 dari 56 anggota asosiasi UEFA.

Timnas Belarusia duduk di posisi ke-87 di ranking FIFA.

https://www.kompas.com/sports/read/2020/03/29/08500018/liga-belarusia-kompetisi-paling-santuy-di-tengah-pandemi-virus-corona

Terkini Lainnya

Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Timnas Indonesia
Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Timnas Indonesia
Kejuaraan Atletik Asia U20, Atlet Muda Indonesia Torehkan Prestasi

Kejuaraan Atletik Asia U20, Atlet Muda Indonesia Torehkan Prestasi

Liga Indonesia
PSM Vs RANS, Tavares Ingin Tutup Musim dengan Happy Ending

PSM Vs RANS, Tavares Ingin Tutup Musim dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Justin Hubner Merasa Kecewa Terhadap Wasit Shen Yinhao

Justin Hubner Merasa Kecewa Terhadap Wasit Shen Yinhao

Timnas Indonesia
Rahasia Abadi Shin Tae-yong

Rahasia Abadi Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
PSS Sleman Vs Persib Bandung, Alasan Maung Harus Tetap Tampil Serius

PSS Sleman Vs Persib Bandung, Alasan Maung Harus Tetap Tampil Serius

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Dibekuk Uzbekistan, Ajakan untuk Belajar Pahami VAR

Timnas Indonesia Dibekuk Uzbekistan, Ajakan untuk Belajar Pahami VAR

Timnas Indonesia
Saat STY Diganjar Kartu Kuning Wasit Shen Yinhao karena Protes...

Saat STY Diganjar Kartu Kuning Wasit Shen Yinhao karena Protes...

Timnas Indonesia
Piala Thomas dan Uber 2024, Misi Indonesia Tutup Fase Grup di Puncak

Piala Thomas dan Uber 2024, Misi Indonesia Tutup Fase Grup di Puncak

Badminton
Penjelasan Pengamat soal Keputusan Wasit pada Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Pengamat soal Keputusan Wasit pada Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib: Hidup Mati Elang Jawa, Maung Tanpa Tekanan

PSS Vs Persib: Hidup Mati Elang Jawa, Maung Tanpa Tekanan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke