KOMPAS.com - Juara divisi kelas light heaveyweight UFC, Jon Jones, ditangkap Kepolisian Albuquerque, Amerika Serikat, pada Kamis (26/3/2020) dini hari waktu lokal.
MMA Fighting melaporkan kalau Jon Jones (26-1 di MMA) ditangkap polisi karena tiga tuduhan: menyetir kendaraan dalam pengaruh alkohol, kecerobohan dalam menggunakan senjata api, memiliki kontainer alkohol di mobil dalam keadaan terbuka, dan tak punya asuransi kendaraan.
Kepolisian Albuquerque merespon laporan adanya beberapa suara tembakan dan menemukan petarung bernama lengkap Jonathan Dwight Jones ini duduk di kursi supir kendaraannya.
Jones mengklaim tidak mengetahui apapun soal suara tembakan tersebut.
Polisi yang datang ke lokasi mengatakan bahwa petarung UFC ini terlihat berada di bawah pengaruh alkohol dan mengaku telah mengendarai mobil serta berniat menyetir lagi.
Jones lalu menjalani tes untuk menguji apakah ia mabuk atau tidak dan polisi mengatakan bahwa performanya buruk dalam tes-tes tersebut.
Terlebih, sang petarung memilki dua kali kadar alkohol di atas batas legal saat menjalani tes nafas.
Setelah Jones ditangkap, polisi menemukan sebuah pistol di bawah kursi supir bersama dengan sebotol alkohol di kursi penumpang.
Kepolisian Albuquerque kini akan melakukan uji balistik untuk menentukan apakah senjata milik Jon Jones telah digunakan dalam sebuah tindakan kriminal.
"Prioritas utama kami adalah mengurangi kekerasan dengan menggunakan senjata di Albuquerque," tulis pernyataan Kepolisian Albuquerque kepada MMA Fighting.
Ini bukan kali pertama petarung berusia 32 tahun itu berurusan dengan pihak kepolisian.
Pada 2012, Jones pernah ditahan karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol setelah ia menabrakkan mobil Bentley mewahnya ke sebuah tiang listrik di NeW York.
Ia mengaku salah, membayar denda, dan SIM-nya dibekukan untuk enam bulan.
Tiga tahun kemudian, ia kembali terlibat masalah setelah terlibat dalam kecelakaan tabrak lari juga di Albuquerque.
Sang petarung menerobos lampu merah dan menabrak dua kendaraan sebelum kabur dari lokasi kejadian.
Pria kelahiran New York ini kemudian menyerahkan diri setelah sebuah surat penangkapan dikeluarkan atas namanya.
Jon Jones merupakan salah satu petarung terhebat sepanjang sejarah UFC.
Jon Jones masih memegang rekor sebagai juara UFC termuda saat mengalahkan Mauricio Rua untuk gelar divisi light heavyweight pada Maret 2011.
Ia merupakan pemenang penghargaan Petarung Terbaik UFC pada 2011, 2012, dan 2013.
Kini, ia kembali menjadi pemilik sabuk juara divisi light heavyweight sejak mengalahkan Alexander Gustafsson pada Desember 2018.
Setelah itu, ia sukses tiga kali mempertahankan gelar tersebut saat menghadapi Anthony Smith, Thiago Santos, dan terakhir melawan Dominick Reyes pada UFC 247.
Jon Jones belum ada rencana bertarung lagi setelah partai kontra Reyes pada Februari 2020 tersebut.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/03/27/09400088/jon-jones-ditangkap-polisi-juara-ufc-ini-diduga-mabuk-saat-menyetir-dan