Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Roger Federer, dari "Ball Boy" hingga Menjadi Petenis Top Dunia

KOMPAS.com - Petenis asal Swiss, Roger Federer, mengingat masa mudanya di mana ia sering mengisi waktunya untuk "bermimpi" menjadi petenis top dunia.

Hal itu ia ungkapkan kepada ATP yang dilansir Tennisworldusa.org, Minggu (22/3/2020).

Federer, yang lahir di Basel, Swiss, pada 8 Agustus 1981, memulai bermain tenis pada akhir 1980-an, atau saat usianya belum genap 10 tahun.

Ia mengingat saat itu bermain dengan raket kayu dan bola tenis putih, bukan bola kuning pada umumnya.

Federer memukul bola dan membenturkannya ke dinding, pintu garasi, atau lemari, sembari ia bermimpi menjadi petenis top dunia. Bermain di kompetisi besar dengan para pesaingnya.

"Kenangan pertama saya kembali bermain dengan raket kayu," ucap Federer, seperti dilansir Tennisworldusa.org.

"Alih-alih dengan bola tenis kuning neon, saya mulai dengan bola tenis putih. Di Swiss, kami menggunakan banyak bola tenis tanpa tekanan juga."

"Saya tidak tahu berapa banyak dari generasi hari ini yang mengatakan itu," tutur Federer.

Aktivitas lainnya yang dilakukan Federer ialah mengumpulkan stiker yang berkaitan dengan dunia tenis, termasuk para pemain.

"Saya ingat bermain di dinding, lemari, pintu garasi selama berjam-jam. Saya mengumpulkan banyak stiker juga," kata Federer.

Federer juga bercerita, ia sempat menjadi "ball boy" alias pemungut bola dalam turnamen tenis di kampung halamannya.

"Itu tentang turnamen, tentang trofi, tentang para pemain, jadi saya harus tahu semuanya," ujar Federer.

"Dan akhirnya saya menjadi ball boy di acara kampung halaman saya di Basel."

"Saya biasa mengejar para pemain untuk mendapatkan tanda tangan, yang pada saat itu itu bukan masalah besar, karena selfie belum ada. Jadi itu benar-benar ingatanku saat itu," ujar juara ATP Masters 1000 Miami itu.

Dikutip Tennisworldusa.org, Federer melakukan debut dalam ajang profesional dengan melawan Andre Agassi pada 1998.

Agassi menang 6-3, 6-2, pada pertandingan yang dihelat di Basel, Swiss, tersebut.

Kekalahan itu kemudian menjadi pelecut semangat bagi Federer untuk terus memperbaiki permainannya.

Pada 2001, ia meraih gelar pertamanya di Milan, Italia. Berselang dua tahun, Federer berhasil menjuarai Wimbledon dan menjadi orang Swiss pertama yang meraih gelar tersebut.

Kini, Federer masih berada di jajaran petenis top dunia. Per Minggu (22/3/2020), ia menempati urutan keempat dunia.

https://www.kompas.com/sports/read/2020/03/23/06000088/cerita-roger-federer-dari-ball-boy-hingga-menjadi-petenis-top-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke