Annapurna Circuit sendiri merupakan serangkaian puncak Himalaya yang tepatnya terletak di bagian barat Nepal.
Jika tak ada aral melintang, terutama di tengah pandemi virus corona, Rikas berharap bisa mendaki Annapurna Circuit pada bulan Mei 2020 mendatang.
"Bulan Mei saya ada rencana ke Nepal untuk mencoba Annapurna Circuit. Tetapi belum tahu kondisinya, apakah diperbolehkan naik ke sana atau tidak," ujar Rikas.
"Apalagi sekarang sudah ada travel warning (karena merebaknya virus corona). Bahkan, dapat kabar visa on arrival-nya di-suspend."
"Jadi, mungkin kita harus mundur. Kalau misalnya diizinkan, kami jalan terus, tetapi kalau tidak ya mundur ke bulan Oktober," ucap dia melanjutkan.
Untuk menunjang aktivitasnya di alam bebas, terlebih dalam suhu cuaca ekstrem, Rikas pun tak sembarangan dalam memilih perlengkapan mendaki.
Salah satunya pakaian penunjang saat pendakian yakni jaket.
Untuk urusan jaket, Rikas pun memilih The North Face yang kini telah dilengkapi teknologi future light.
Rikas Harsa menyatakan bahwa teknologi itu mengoptimalkan aktivitasnya dalam pendakian di Gunung Abuji Holy, Yunnan, China, pada 2019 lalu.
Jaket berteknologi future light berbahan lembut dan tipis, tetapi mampu menahan air dari luar tubuh sehingga badan tetap dalam keadaan kering.
"Kesan pertama pakai jaket future light ini, bahannya jauh lebih halus dan kalau di-packing itu jadi kecil banget," kata Rikas.
"Saya juga coba sepatunya. Enggak cuma jaket, tetapi juga ada sepatu future light. Sama-sama waterproof. Ini jauh lebih bagus daripada bahan goretex."
"Beberapa hari yang lalu, saya juga baru naik Gunung Ciremai. Jaketnya ini hampir enggak mengeluarkan bunyi saat bergesekan, karena bahannya halus," ucap Rikas.
Brand Manager The North Face Indonesia, Anita Hartanus, menjelaskan bahwa teknologi future light adalah materi waterproof terbaru dari The North Face.
Level ketahanan air dan breathability-nya, kata Anita, jauh di atas bahan goretex yang sebelumnya sudah banyak dijual di pasaran.
"Teknologi future light ini sudah dites selama 400 hari berturut-turut digunakan oleh 15 atlet globalnya North Face, di tujuh ekspedisi berbeda yang tingkat kesulitannya setara Everest," kata Anita.
Sejauh ini, jaket future light The North Face belum dijual di toko resmi di Indonesia.
Namun, konsumen bisa membeli jaket dan sepatu berteknologi future light di pameran Indonesia Outdoor Festival (Indofest) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan hingga 15 Maret 2020.
Di Indofest, konsumen bisa membeli jaket future light dengan diskon 20 persen, dari harga Rp 4,5 juta menjadi sekitar Rp 3,6 juta.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/03/15/15100058/pendaki-rikas-harsa-tertantang-jajal-annapurna-circuit-di-nepal