Dua laga yang ditunda adalah Satya Wacana Salatiga vs Pacific Caesar Surabaya dan Indonesia Patriots vs Prawira Bandung.
Penyebabnya yakni atap GOR Jayabaya yang bocor sehingga air hujan masuk dan tetesannya jatuh di sebagian area lapangan.
Alhasil, demi keamanan dan keselamatan pemain, Rahmat Kasim Martadji selaku pengawas pertandingan memutuskan penundaan laga.
"Sebelumnya kami sudah menutup titik bocor di atap, tetapi hari ini ternyata titik bocornya pindah dan membuat lapangan jadi licin," kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.
Belum ditentukan di mana dan kapan laga tunda tersebut akan digelar.
Pihak IBL masih mempertimbangkan dua pertandingan itu digelar sehari sebelum seri keenam di Surabaya atau seri ketujuh di Jakarta.
Pada hari pertama kemarin, laga Prawira Bandung vs Bima Perkasa Jogja juga ditunda setelah adanya persoalan izin pemain asing.
"Saat survei lapangan dilakukan dan hujan, ketika itu tidak ada kebocoran," ujar Junas.
"Ketika sempat terjadi bocor saat hari pertama kemarin, kami sudah melakukan antisipasi, tetapi hari ini titik bocornya berpindah," ucap Junas lagi.
Manajer tim Prawira, Andrie Syahrel Oktrianes, menerima keputusan ini walaupun timnya harus dua kali mengalami penundaan laga pada seri kelima ini.
"Memang kondisinya tidak memungkinkan walau secara teknis ada kerugian buat kami, karena anak-anak belum bermain lagi sejak jeda kompetisi lalu, sementara lawan kami hari Minggu besok Satria Muda sudah bermain," kata Syahrel.
Dengan demikian, hari kedua seri kelima IBL Pertamax 2020 hanya menggelar dua pertandingan, yaitu NSH Jakarta vs Amartha Hangtuah dan Bima Perkasa Jogja vs Satria Muda Pertamina.
Pada hari terakhir seri kelima besok, Prawira akan melawan Satria Muda Pertamina, sementara Indonesia Patriots menghadapi NSH Jakarta.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/02/29/21291768/ibl-2020-seri-kediri-2-laga-ditunda-karena-atap-gor-jayabaya-bocor