Babak Belur Dikalahkan Tyson Fury, Deontay Wilder Dilarang Bertanding 6 Pekan

KOMPAS.com - Petinju Amerika, Deontay Wilder, terpaksa menepi selama enam pekan karena dijatuhi skors medis oleh Komisi Atletik Negara Bagian Nevada (NSAC).

Deontay Wilder dilarang bertanding selama enam pekan ke depan setelah kalah TKO dari Tyson Fury.

Deontay Wilder takluk dari Tyson Fury setelah bertarung tujuh ronde di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (23/2/2020) lalu.

Hasil tersebut membuat petinju berjuluk "The Bronze Bomber" itu kehilangan gelar juara WBC.

Bukan hanya itu, rekor unbeaten alias tak terkalahkan dalam 43 pertandingan milik Wilder juga hancur di tangan "The Gypsy King"--julukan Tyson Fury.

Seusai menelan kekalahan, Wilder tak menghadiri konferensi pers pasca-pertarungan.

Dia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut mengenai luka akibat bertinju.

Akibat pertarungan itu, Wilder menerima tujuh jahitan di sekitar telinganya.

Setelah mendapat jahitan, NSAC menjatuhi hukuman larangan bertanding bagi petinju Wilder selama enam pekan.

Petinju berusia 34 tahun itu tidak boleh bertanding sampai 8 April 2020.

Dia juga tidak bisa bertarung di wilayah Nevada hingga 23 April 2020.

Skors tersebut diberikan NSAC supaya Wilder bisa fokus untuk menyembuhkan cederanya sebelum kembali bertanding.

Di sisi lain, NSAC tidak akan mencegah Wilder untuk mengajukan klausul duel ulang jilid III dengan Fury.

Dalam kontrak pertandingan Wilder versus Fury, setiap petinju yang kalah boleh mengajukan tanding ulang maksimal 30 hari setelah bertarung.

Wilder secara terbuka menyatakan bahwa dia kini ingin bertarung lagi melawan petinju asal Inggris itu.

"Pertandingan ulang pasti akan terjadi, kami akan memulainya. Saya ingin segera kembali untuk itu," kata Wilder, dilansir BolaSport.com dari Metro.

"Saya tidak sinis. Saya senang untuk Tyson Fury. Saya bahagia untuk dia dan apa yang dia lakukan selama kariernya," ujar Deontay Wilder menambahkan. (Fauzi Handoko Arif)