Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Teknik Komunikasi Terapeutik

Kompas.com - 25/12/2023, 08:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mempunyai tujuan spesifik yaitu kesembuhan klien atau pasien.

Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien.

Baca juga: Komunikasi Terapeutik: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, dan Tahapnya

Teknik komunikasi terapeutik sebagai berikut:

Teknik ini dilakukan dengan mendengarkan pembicaraan secara aktif, penuh perhatian, menyimak pesan secara keseluruhan baik verbal maupun nonverbal, serta memberikan tanggapan dengan tepat tanpa memotong kata-kata klien.

Dengan teknik, klien akan diberikan kesempatan untuk berbicara lebih banyak sehingga perawat memahami masalah yang dialami klien.

Menerima dapat diartikan sebagai kemauan untuk mendengarkan orang lain tanpa adanya keraguan dan keterpaksaan.

Sikap perawat yang menunjukkan perilaku penerimaan adalah mendengarkan tanpa memotong pembicaraan klien, memberikan feedback yang menunjukkan bahwa perawat mengerti, memberikan isyarat nonverbal yang sesuai dengan bahasa verbal.

Selain itu, perawat juga tidak berdebat dengan klien dan menganggukkan kepala atau menyatakan bahwa ia mengerti dengan keinginan klien.

Pertanyaan terbuka digunakan apabila perawat memerlukan banyak jawaban dari klien dengan menggunakan kata tanya yang menuntut jawaban panjang.

Misalnya, “Ceritakan kepada Saya, apa yang Bapak pikirkan?”

Melalui pertanyaan terbuka, perawat memberikan motivasi kepada klien untuk mengekspresikan dirinya serta mengajak klien untuk menggali pikiran dan perasaannya.

Dengan begitu, perawat memperoleh tanggapan atau informasi yang lebih banyak dan mendalam mengenai perilaku klien.

Baca juga: Tujuan Komunikasi Kesehatan

  • Mengulang

Teknik mengulang dilakukan dengan cara mengulang kembali apa yang dikatakan oleh klien dengan menggunakan bahasa perawat.

Tujuan dari teknik mengulang adalah untuk menguatkan klien dan memberikan feedback bahwa perawat mengikuti dan memahami pembicaraan klien serta menginginkan klien untuk melanjutkan komunikasi.

  • Klarifikasi

Teknik klarifikasi dilakukan dengan cara meminta klien untuk menjelaskan kembali apa yang disampaikan guna memperjelas maksud dari ucapan klien sehingga perawat tidak membuat interpretasi sendiri terhadap ucapan klien.

Teknik ini bisa digunakan apabila perawat tidak memahami, tidak mendengarkan pembicaraan klien, atau perkataan klien kurang jelas.

  • Memfokuskan

Teknik memfokuskan dilakukan ketika pembicaraan klien tidak terarah, sering mengganti topik atau meloncat-loncat pembicaraan, ataupun berbelit-belit,.

Perawat membantu mengingatkan klien untuk fokus kembali pada topik pembicaraan yang sudah disepakati.

  • Refleksi

Teknik refleksi digunakan pada fase kerja di mana perawat mengarahkan kembali pada klien mengenai perasaan, ide, atau topik pembicaraan.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam menggali ide atau perasaan mereka sendiri mengenai peristiwa tertentu.

  • Identifikasi tema

Teknik ini dilakukan dengan cara perawat mengidentifikasi dan menyimpulkan ide pokok atau tema dari pembicaraan yang sudah dilakukan.

Perawat diharapkan tanggap dan bisa menangkap tema dari pembicaraan.

Baca juga: Literasi Kesehatan: Pengertian dan Tingkatan

  • Memberi informasi

Teknik ini digunakan saat perawat melakukan pendidikan kesehatan dengan memberikan informasi mengenai masalah kesehatan dan proses penyembuhan.

Dengan begitu, klien paham akan masalah yang ia alami dan dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

  • Diam

Teknik diam dilakukan dengan cara memberi jeda satu atau dua menit ketika perawat berbicara dengan klien.

Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk berpikir sebelum memberikan jawaban.

  • Memberi pujian

Teknik ini dilakukan dengan cara perawat memberikan pujian kepada klien atas perubahan positif yang dilakukannya.

Pujian tersebut dapat dilakukan secara verbal maupun nonverbal, seperti memberikan acungan jempol dapat menguatkan perilaku dan meningkatkan harga diri klien.

  • Menyimpulkan

Teknik menyimpulkan biasanya dilakukan pada akhir interaksi atau meninjau sesi pendidikan kesehatan yang sudah dilakukan dengan menyimpulkan poin penting dari interaksi serta mengklarifikasi poin yang relevan dari hasil interaksi.

Baca juga: Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungannya

  • Eksplorasi

Teknik eksplorasi dapat dilakukan oleh perawat pada fase kerja dengan cara menggali masalah klien lebih dalam sehingga perawat memperoleh gambaran detail dari permasalahan klien.

  • Humor

Teknik humor berguna untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan.

Perawat sebaiknya membawakan humor pada suasana yang tepat dan membaca respons klien agar tidak menyinggung perasaannya.

 

Referensi:

  • Solehudin, Surani, V., Dewi, S. U., Nuraeni, A., Simanjuntak, G. V., Wulandari, D. K., Mahardika, P., Yunike, Rahayu, H. S., Darni, Z., & Achmad, V. S. (2022). Keterampilan Dasar Keperawatan. Get Press.
  • Pertiwi, M. R., Wardhani, A., Raziansyah, K., Firsty, L., Febriana, A., Sitanggang, Y. A., Maria, D., Anggraeni, W., Fuady, I., & Arnianti. (2022). Komunikasi Terapeutik dalam Kesehatan. Rizmedia Pustaka Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com