Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Kalimat Ambigu dan Faktor Penyebab Terjadinya Ambiguitas

Kompas.com - 14/12/2022, 14:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Karena kesamaan penulisan atau pengucapan ini, kadang seseorang bisa salah paham. Kesalahpahaman ini disebut juga ambigu leksikal.

Ini dapat terjadi ketika seseorang memahami sebuah definisi kata dengan kata lainnya yang memiliki kesamaan penulisan atau pengucapan.

Contoh:

    • Hijau
      • “Daun tersebut berwarna hijau”. (berwarna hijau)
      • “Adik tingkat masih hijau soal dunia kampus”. (masih sedikit atau baru).
    • Buram
      • “Orang di foto ini terlihat buram”. (ketidakjelasan hasil foto)
      • “Masa depanku masih buram". (ketidaktahuan terkait masa depan).
    • Batu
      • “Kapak tersebut terbuat dari batu”. (batu adalah bahan dasar pembuatan kapak)
      • "Ia memang agak batu soal jam istirahatnya”. (sifat keras kepala).
  • Ambigu gramatikal

Gramatikal adalah struktur dan tata bahasa yang bertujuan mengatur penggunaan kata dan kalimat.

Baca juga: Kalimat Perintah: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

 

Tiap bahasa memiliki gramatikalnya sendiri, sehingga struktur kalimat dan penggunaan kata bisa berbeda antarbahasa.

Perubahan struktur kalimat dan kata bisa menyebabkan pergantian makna. Inilah yang menimbulkan ambigu gramatikal.

Terjadi ketika ada penggantian struktur kalimat dan penggunaan kata, baik sengaja maupun tidak. Contoh:

    • Memasuki senja
      • “Sebentar lagi kita akan segera memasuki senja”. (masuk waktu senja)
      • “Karier pemain bola ini sudah memasuki senja”. (sudah mau berakhir atau selesai).
    • Tarik ulur
      • “Terjadi tarik ulur antara pemancing dengan ikan tangkapannya”. (perjuangan pemancing untuk mendapat ikannya)
      • “Pria ini melakukan tarik ulur terhadap perempuan yang ia sukai”. (memberi sinyal rancu).

Baca juga: Ciri-ciri Kalimat Pujian dan Contohnya

Faktor penyebab terjadinya ambiguitas

Kalimat ambigu tidak akan terbentuk, jika seseorang teliti dalam membentuk kalimat serta mau mempelajari suatu bahasa dengan baik.

Setidaknya, ada 3 faktor yang menyebabkan terbentuknya kalimat ambigu, yaitu:

  • Faktor morfologi

Dalam kasus ini, kalimat ambigu terbentuk karena ada kata yang pembentukannya kurang baik, sehingga menyebabkan kesalahpahaman

Contoh: “Cokelat buatan ibu tertelan anjing”.

Dalam kalimat di atas, orang mengira bahwa anjing tersebut memang sengaja menelan cokelat, atau anjing tersebut tidak sengaja menelan cokelat.

  • Faktor sintaksis

Kalimat ambigu dapat disebabkan karena adanya kesalahan dalam susunan kata, sehingga membuat suatu kalimatnya memiliki makna lain.

Contoh: “Nenek memandang langit biru,” dan “Baju berwarna biru langit“.

Baca juga: Kalimat Majemuk Setara: Jenis dan Contoh Kalimatnya

  • Faktor struktural

Faktor ini berkaitan dengan gramatikal dan susunan kata.

Perbedaan dalam meletakkan tanda baca, atau penggunaan awalan dan akhiran yang berbeda, bisa menyebabkan perubahan makna.

Contoh: “Ibu, ayah sedang pergi ke luar kota,” dan “Ibu! Ayah sedang pergi ke luar kota?”

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Skola
Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Skola
10 Jenis Drama Jawa

10 Jenis Drama Jawa

Skola
Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Skola
Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Skola
Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Skola
Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Skola
Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Skola
Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Skola
Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Skola
Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Skola
Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Skola
Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Skola
Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Skola
Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com