Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Revolusi industri merupakan perubahan di Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18, akibat penemuan mesin.
Mulanya, barang keperluan di Inggris dan sekitarnya dibuat dengan tangan atau menggunakan alat sederhana.
Namun, ketika mesin ditemukan, orang mulai menghasilkan barang dengan cepat, hingga jumlahnya melampaui kebutuhan masyarakat.
Revolusi industri adalah keadaan di mana banyak aspek kehidupan berhasil dipengaruhi oleh perubahan global.
Proses produksi barang atau jasa yang awalnya mengalami kesulitan, membutuhkan waktu lama, dan memakan biaya sangat mahal menjadi lebih mudah.
Bahkan tak sedikit pula yang pengerjaannya menjadi lebih cepat, murah, efektif dan efisien.
Baca juga: Revolusi Industri: Sejarah dan Perkembangan
Hingga kini, revolusi industri sudah berlangsung empat kali, yaitu revolusi industri 1.0, revolusi industri 2.0, revolusi industri 3.0, dan revolusi industri 4.0.
Bagaimana sejarah revolusi industri? Berikut penjelasannya:
Terjadi sekitar tahun 1800 sampai 1900. Inggris merupakan negara yang memelopori lahirnya revolusi industri ini.
Beberapa sektor yang mengawali revolusi ini, antara lain:
Di era industrialisasi dan mekanisasi, inovasi di sektor industri tekstil mengalami perkembangan yang luar biasa. Diawali dengan pembuatan mesin pintal.
Produksi tekstil yang awalnya menggunakan tenaga manusia, berubah menjadi mesin yang membuat prosesnya lebih efisien juga efektif.
Baca juga: Jelaskan Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perubahan Iklim di Bumi!
Sektor ini juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Adanya inovasi, membuat proses pembuatan besi dan baja lebih murah.
Sektor lain yang juga mengalami perubahan adalah industri transportasi. Sebelumnya, industri barang diangkut menggunakan tenaga hewan.