Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengukur Kecepatan Cahaya

Kompas.com - 21/09/2022, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Percobaan Foucault diatur sedemikian rupa sehingga perubahan kecil jalur cahaya dapat dilihat dan diukur. 

Melalui percobaan ini Foucault memperoleh kecepatan cahaya c = 298.000 km/det, nilai ini berselisih kurang dari satu persen dari nilai yang diterima umum.

Pada metode Foucault, jalur cahaya lebih pendek ini memungkinkan Foucault menguji kecepatan cahaya di dalam zat-zat kasat mata selain udara.

Baca juga: Cahaya: Pengertian, Sifat, dan Contohnya

Metode Michelson

Dalam percobaannya Michelson menggunakan sistem pemantul berupa dua cermin cekung dan satu cermin datar kecil. Dia bekerja antara dua puncak gunung yang berjarak 35 km. Nilai terakhir yang ia peroleh kecepatan cahaya c = 299.863 km/det. 

Setelah Michelson, Pearson, dan Pease melakukan hampir 3.000 pengukuran dalam kurun waktu 1931-1933 menggunakan metode Michaelson, dan memperoleh rata-rata kecepatan cahaya c = 299.774 km/det.

Metode Sel Kerr

Sel Kerr adalah dua lempeng logam sejajar, yang di tengahnya diisi dengan nitrobenzena. Sistem ini diletakkan dalam sel kaca yang tembus cahaya.

Nitrobenzena cair akan memutar bidang polarisasi jika berada dalam medan listrik. Sebuah prisma Nichol akan menghasilkan berkas cahaya terpolarisasi. Berkas ini dilewatkan Sel Kerr dan dibiarkan menempuh jarak sejauh 33 meter sebelum dipantulkan. 

Berkas pantulan akan menembus Sel Kerr lain dan sebuah prisma Nichol sebelum jatuh pada layar.

Baca juga: Peranan Cahaya Matahari dalam Ekosistem

Kedua Sel Kerr diberi tegangan dari satu sumber arus bolak-balik. Alat ini pada dasarnya mirip roda gigi Fizeau (sebagai ganti roda gigi digunakan sepasang Sel Kerr yang diaktifkan oleh satu sumber arus bolak-balik yang frekuensinya dapat diubah-ubah) waktu yang diperlukan cahaya untuk melalui jarak 2x33 m= 66 meter sama dengan periode siklus arus bolak-balik.

Selain metode-metode tersebut untuk mengukur kecepatan cahaya digunakan metode berdasarkan pengukuran panjang gelombang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com