Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran Islamisasi Nusantara

Kompas.com - 05/11/2020, 16:06 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses Islamisasi Nusantara berlangsung secara bertahap dalam rentang waktu yang panjang.

Penyebaran agama Islam di Nusantara dilakukan dengan cara yang damai dan fleksibel. Islam di Nusantara lebih mudah diterima karena menggunakan dakwah yang bersifat adaptif terhadap karakteristik masyarakat nusantara.

Berikut merupakan saluran-saluran Islamisasi di Nusantara:

  • Saluran Perdagangan

Saluran perdagangan merupakan saluran utama penyebaran Islam di Nusantara. Dalam buku Arkeologi Islam Nusantara (2009) karya Uka Tjandrasasmita, pembawa dan penyebar agama Islam pada masa-masa permulaan adalah golongan pedagang.

Pada sekitar abad 7-16 Masehi, Kepulauan Nusantara merupakan kawasan perdagangan Internasional yang ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang internasional, termasuk pedagang dari Arab, Persia dan Gujarat.

Baca juga: Kerajaan Islam di Kalimantan

Ramainya aktivitas perdagangan Nusantara menjadi faktor penting dalam kesuksesan Islamisasi Nusantara melalui jalur perdagangan.

  • Saluran Pendidikan

Islamisasi di Nusantara semakin berkembang pesat ketika para ulama, guru agama dan raja turut menyebarkan agama Islam melalui pendidikan.

Para Ulama dan guru agama mendirikan pondok pesantren sebagai tempat pengajaran Islam dan keterampilan hidup bagi masyarakat nusantara.

Jaringan keilmuan Islam Nusantara juga dapat terbentuk melalui perkembangan pesantren di Nusantara.

  • Saluran Perkawinan

Saluran perkawinan merupakan salah satu cara yang mudah dan efektif dalam Islamisasi Nusantara. Pedagang Islam banyak yang melakukan perkawinan dengan kaum perempuan pribumi dari kalangan bangsawan hingga anggota kerajaan.

Baca juga: Kerajaan Islam di Jawa

 

Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, para pedagang Islam dapat diterima di kalangan bangsawan karena kekayaan, kecerdasan dan kepopuleran mereka.

Dalam melakukan perkawinan, para pedagang Islam mewajibkan calon istrinya untuk memeluk Islam. Hal ini berdampak besar terhadap perkembangan kelompok Islam Nusantara.

  • Saluran Tasawuf

Tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang berfokus pada pembersihan diri dan mensucikan diri. Pada perkembangannya ajaran ini kerap dikaitkan dengan hal-hal bersifat magis.

Ajaran Tasawuf masuk di Indonesia pada abad 13 M dan mulai berkembang pesat pada awal abad 17 M. Ajaran Tasawuf sangat populer di Jawa karena pola perilaku masyarakat Jawa yang kental dengan nuansa mistis.

  • Saluran Kesenian

Saluran Islamisasi Nusantara yang paling mendapat banyak perhatian adalah saluran kesenian. Saluran kesenian digunakan oleh beberapa sunan Walisongo untuk menyebarkan Islam di Jawa.

Baca juga: Kerajaan Islam di Sumatera

 

Walisongo mampu menanamkan nilai-nilai Islam dalam kesenian yang mereka tampilkan. Sunan Kalijaga membuat pagelaran wayang dengan cerita gubahan yang disesuaikan dengan nilai Islam.

Selain itu, Sunan Muria dan Sunan Drajad membuat gendhing (lagu) berisi syair-syair nasehat dan dasar-dasar ajaran Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com