Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Merdeka: Sejarah Tempat Kediaman Resmi Presiden

Kompas.com - 26/01/2020, 21:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Pada zaman Presiden Soekarno memakai ruang di sisi timur Istana Merdeka sebagai kamar tidurnya. Ruang tidur itu berseberangan dengan ruang kerjanya dan dipisahkan oleh bangsal luas yang dikenal sebagai ruang resepsi.

Sisi barat depan Istana Merdeka dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lebih resmi. Di antara serambi depan dan ruang kerja Presiden semula merupakan teras terbuka dengan perabotan dari rotan.

Baca juga: Pelantikan Presiden, Mari Ketahui Sejarah Istana Merdeka dan Negara

Sebagian ruangan menjadi ruang tunggu untuk para Duta Besar sebelum menyerahkan surat-kepercayaan kepada Presiden.

Sebagian lagi menjadi ruang tamu Presiden yang kemudian dikenal sebagai ruang Jepara karena ruangan ini pada masa Presiden Soeharto diisi dengan meja-kursi kayu dan ragam interior dari ukiran Jepara.

Ruang kerja Presiden Soekarno diisi dengan meja dari kayu masif, setelan kursi tamu dari kulit, dan dua dinding yang dipenuhi lemari buku yang tingginya sepertiga dinding.

Ruang kerja ini nyaris tidak berubah setelah ditinggalkan Bung Karno dan selama 32 tahun dipergunakan oleh Presiden Soeharto. Baru pada masa Presiden B.J. Habibie ruang tersebut mengalami sedikit perubahan.

Sejak Istana Merdeka berdiri tercatat ada sekitar 20 orang yang telah mendiami Istana Merdeka. Sebanyal 15 gubernur jenderal Hindia Belanda, tiga panglima tertinggi Jepang, dan dua presiden Indonesia.

Sementara presiden lain memilih menempati Istana Bogor dan hanya menjadi kantor kepresidenan. Dua presiden yang mendiami Istana Merdeka, yakni Presiden Soekarno dan Presiden Abdurrahman Wahid.

Presiden Joko Widodo pernah menempati Istana Merdeka sebelum kemudian menempati Istana Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com