Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tol Laut: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya di Indonesia

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara maritim, sebab hampir sebagian besar wilayah Indonesia merupakan perairan, di mana wilayah laut Indonesia lebih luas daripada wilayah daratannya.

Berdasarkan data dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (PUSHIDROSAL), luas wilayah negara Indonesia adalah 8,3 juta kilometer persegi dengan luas perairan sebesar 6,4 juta kilometer persegi.

Dengan melihat fakta tersebut, maka sudah semestinya Indonesia membutuhkan platform yang dapat menghubungkan seluruh wilayahnya dalam satu konektivitas yaitu melalui transportasi. Salah satu inovasi teknologi dalam transportasi adalah Tol Laut.

Apa itu tol laut?

Dikutip dari buku Mewujudkan Poros Maritim Dunia (2015) karya Andi Iqbal Burhanuddin, konsep tol laut bukan hanya sekedar bangunan jalan tol yang berada di atas laut. 

Tol laut adalah jalur pelayaran bebas hambatan yang menghubungkan hampir seluruh pelabuhan di Indonesia.

Sehingga, yang dimaksud tol laut dalam pembangunan di Indonesia adalah suatu bentuk konektivitas antarwilayah melalui optimalisasi perhubungan laut untuk mendukung berbagai kepentingan nasional.

Manfaat tol laut

Sebagai bentuk konektivitas, tol laut tentu memberi manfaat yang besar bagi seluruh sektor. Dengan adanya konektivitas yang baik antarwilayah di Indonesia, maka akan mampu memperlancar distribusi barang, jasa, hingga modal.

Mengutip dari Kargo (2018), manfaat tol laut bagi Indonesia di antaranya:

  • Mewujudkan Nawacita, dimana manfaat ini terkandung dalam agenda prioritas Presiden Joko Widodo yaitu memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

  • Meningkatkan Kesejahteraan Semua Lapisan Masyarakat, dengan adanya tol laut maka digadangkan akan meratakan harga kebutuhan pokok di seluruh wilayah Indonesia sebab jalur dan harga distribusinya yang lebih murah.

  • Meningkatkan Kemandirian dan Jumlah Pendapatan Masyarakat Pesisir, dengan fasilitas yang mendukung maka akan mudah bagi nelayan memanfaatkan hal tersebut untuk menjual dan mendistribusikan ikan dalam jumlah banyak.

  • Pembangunan Infrastruktur dan Mengurangi Angka Pengangguran, dengan adanya perbaikan infrastruktur menjadi lebih layak, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran sebab dapat menjadi peluang bisnis pada bidang pariwisata.

    Contoh tol laut di Indonesia 

    Saat ini Indonesia telah memiliki 34 trayek tol laut. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Gerai Maritim (2023), trayek tol laut di Indonesia meliputi:

    • (H-1) : Tanjung Perak – Makassar - Tahuna  – Nunukan – Tanjung Perak
    • (H-2) : Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Luwuk – Bobong (Taliabu) – Tanjung Perak
    • (H-3) : Tanjung priok – Teluk bayur – Tanjung priok
    • (H-4) : Tanjung perak – Sorong – Tanjung perak
    • (H-5) : Tanjung Perak – Merauke – Agats – Timika (Pomako)  – Tanjung Perak
    • (T-1) : Tanjung Priok – Patimban – Lhoksumawe – Malahayati – Patimban – Tanjung Priok
    • (T-2) : Teluk Bayur - Gn Sitoli – Sinabang – Mentawai – Pulau Baai – Teluk Bayur
    • (T-3) : Tanjung Priok – 86 - Patimban - 502 – Kijang – 144 – Letung - 36 - Tarempa – 149 – Pulau Laut - Selat Lampa – Subi – Serasan – Midai – Kijang – Patimban – Tanjung Priok
    • (T-4) : Makassar (Soekarno Hatta) – Anggrek – Nunukan – Tarakan – Makassar
    • (T-5) : Bitung – Ulu Siau/Tagulandang – Tahuna – Lirung / Melangoane – Bitung
    • (T-6) : Bitung – Luwuk – Pagimana – Bunta – Mantangisi – Ampana – Parigi – Tilamuta – Bitung
    • (T-7) : Makassar (Soekarno Hatta) – Ereke – Raha – Sikeli – Makassar (Soekarno Hatta)
    • (T-8) : Makassar (Soekarno Hatta) – Bungku – Kolonodale – Makasar (Soekarno Hatta)
    • (T-9) : Tanjung Perak - Wasior – Nabire – Serui – Tanjung Perak
    • (T-10) :  Tanjung Perak – Tidore (Soasio) – Morotai – Galela  – Maba/Buli – Weda – Tanjung Perak
    • (T-11) : Tanjung Perak – Fak-Fak – Kaimana – Elat – Dobo – Tanjung Perak
    • (T-12) : Tanjung Perak – Kisar – Letti – Moa – Mahaletta – Tanjung Perak
    • (T-13) : Tanjung Perak – Sabu – Rote – Wini – Atapupu - Calabai – Tanjung Perak
    • (T-14) : Tanjung Perak – Larantuka – Lembata – Kalabahi – Tanjung Perak
    • (T-15) : Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Jailolo – Morotai (Daruba) – Galela – Tanjung Perak
    • (T-16) : Tanjung Perak – Wanci – Namrole (Leksula) – Tanjung Perak
    • (T-17) : Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo – Tanjung Perak
    • (T-18) : TanjungPerak – Badas – Bima – Tanjung Perak
    • (T-19) : Sorong – Oransbari – Waren – Sarmi – Depapre/Jayapura – Biak/Korido – Sorong – Pomako – Merauke –Pomako – Kokas – Sorong
    • (T-20) : Tanjung Perak – Tarakan – Tanjung Perak
    • (T-21) : Tanjung perak – Namlea – Tanjung Perak
    • (T-22) : Biak – Teba – Bagusa – Trimuris – Kasonaweja – Teba – Biak – Brumsi – Biak
    • (T-23) : Merauke (Kelapa Lima) – Kimaam – Moor – Bade (mapi) – Gantentiri (Bovendigul) – Merauke (Kelapa Lima)
    • (T-24) : Merauke (Kelapa Lima) – Atsy – Agats – Atsy – Senggo – Atsy – Merauke (Kelapa Lima)
    • (T-25) : Timika (Pomako) – Atsy – Eci – Atsy – Ewer – Agats – Sawaerma – Mamugu - Timika (Pomako)
    • (T-26) : Timika (Pomako) – Agats – Warse – Yosakor – Agats – Ayam – Katew – Agats –Yurfi – Komor – Agats – Timika (Pomako)
    • (T-27) : Merauke (Kelapa Lima) – Dobo – Elat – Tual – Kaimana – Biak – Serui – Nabire – Elat – Merauke
    • (T-28) : Kupang - Waingapu - Labuan Bajo - Merauke - Atapupu/Wini – Kupang
    • (T-29) : Tanjung Perak - Wayaloar – Malbufa – Babang – Saketa – Gimea/ Tapeleo – Tanjung Perak
    • (T-30) : Tanjung Perak – Pulau Obi – Piru – Bula – Larat – Tepa – Tanjung Perak
    • (T-31) : Tanjung Perak – Reo – Tanjung Perak
    • (T-32) : Tanjung Priok – Pulau Baii – Tanjung Priok
    • (T-33) : Tanjung Perak – Anggrek – Tanjung Perak
    • (T-34) : Tanjung Perak – Nunukan – Tanjung Perak

    Referensi:

    • Andi Iqbal Burhanuddin. 2015. Mewujudkan Poros Maritim Dunia. Yogyakarta: Deepublish.
    • Kargo tech. 2018. Berita Logistik dan Transportasi Indonesia.
    • Kementerian Perdagangan RI. 2023. Sistem Informasi Gerai Maritim.
    • PUSHIDROSAL. 2018. Data Kelautan yang Menjadi Rujukan.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/23/220000069/tol-laut--pengertian-manfaat-dan-contohnya-di-indonesia

Terkini Lainnya

Tingkat Tutur Bahasa Jawa: Ragam Ngoko dan Ragam Krama

Tingkat Tutur Bahasa Jawa: Ragam Ngoko dan Ragam Krama

Skola
Makna Simbolik Peralatan Siraman Pengantin Adat Jawa

Makna Simbolik Peralatan Siraman Pengantin Adat Jawa

Skola
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Ungkapan Bahasa Jawa

Nilai-nilai yang Terkandung dalam Ungkapan Bahasa Jawa

Skola
Simbol-simbol dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

Simbol-simbol dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

Skola
Apa Itu Kesenian Ludruk?

Apa Itu Kesenian Ludruk?

Skola
Apa itu Jemblung sebagai Drama Rakyat Jawa?

Apa itu Jemblung sebagai Drama Rakyat Jawa?

Skola
Garapan dan Problematika Kethoprak

Garapan dan Problematika Kethoprak

Skola
Mengenal Ragam Pementasan Kethoprak

Mengenal Ragam Pementasan Kethoprak

Skola
Ukara Sesanti Bahasa Jawa

Ukara Sesanti Bahasa Jawa

Skola
Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa

Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa

Skola
Aspek Pendidikan dalam Pementasan Drama Jawa

Aspek Pendidikan dalam Pementasan Drama Jawa

Skola
Mencermati Simbol Kehidupan dalam Drama Jawa

Mencermati Simbol Kehidupan dalam Drama Jawa

Skola
Struktur Pertunjukan Ludruk

Struktur Pertunjukan Ludruk

Skola
Mengenal Apa Itu Wayang Wong

Mengenal Apa Itu Wayang Wong

Skola
Passive Voice dalam Future Perfect Tense

Passive Voice dalam Future Perfect Tense

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke