Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS. com - Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih.
Dilansir dari buku Analisis Laporan Keuangan (2016) oleh Kasmir, NPM merupakan ukuran keuntungan yang membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Rasio ini juga dibandingkan dengan rata-rata industri.
Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan.
Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba tinggi.
Hubungan antara laba bersih dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu risiko.
Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak.
Disadur dari buku Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris (2008) oleh Sri Sulistyanto, angka NPM dapat dikatakan baik apabila lebih dari 5 persen.
Pengukuran net profit margin (NPM)
Net profit margin (NPM) menjadi salah satu jenis daripada rasio profitabilitas.
Rasio profitabilitas bertujuan mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.
Efektivitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.
Dikutip dari buku Akuntansi Suatu Pengantar (2009) oleh Soemarso, yang memengaruhi laba bersih adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua beban dan kerugian, jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, jumlah karyawan, jumlah cabang dan lain sebagainya.
Berikut rumus menghitung net profit margin (NPM)
Net Profit Margin = (laba bersih setelah pajak : penjuala) x 100%
Perubahan profit margin adalah perubahan kenaikan atau penurunan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (dalam penelitian ini menggunakan laba operasional) dari setiap penjualannya dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio.
Cara memperbesar profit margin
Berikut beberapa cara untuk memperbesar profit margin adalah:
Diusahakan tercapainya tambahan penjualan yang sebesar-besarnya atau dengan kata lain tambahan penjualan harus lebih besar dari tambahan biaya operasional.
Perubahan besarnya penjualan disebabkan oleh perubahan penjualan per unit apabila volume penjualan dalam unit sudah tertentu, atau disebabkan karena luasnya penjualan bertambah dalam unit kalau tingkat harga produk per unit sudah tertentu.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pengertian meningkatkan penjualan disini dapat berarti memperbesar pendapatan dari penjualan dengan jalan:
Meskipun jumlah sales berkurang tetapi disertai berkurangnya operating expense yang lebih sebanding yang memungkinkan meningkatnya profit margin.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/14/130000269/net-profit-margin-npm-pengertian-rumus-dan-cara-peningkatannya