Mengapa Kelompok Memiliki Emosi yang Bervariasi?

KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, manusia harus berinteraksi untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.

Bentuk interaksi yang bisa dilakukan, salah satunya, yakni bergabung dengan kelompok sosial sesuai minat dan preferensinya.

Menurut Syarifah dalam buku Model Problem Based Learning dan Pembentukan Kelompok Sosial (2022), berikut pengertian kelompok sosial:

"Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka."

Hubungan yang dimaksud ini tercipta karena kesadaran, dan menyangkut hubungan timbal balik yang saling memengaruhi.

Sementara itu, dikutip dari buku Pengantar Sosial Ekonomi dan Budaya (2020) karya Adi Sutrisno dkk, berikut pengertian kelompok sosial:

"Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang hidup bersama dan memiliki kesamaan tujuan antarindividunya."

Tahukah kamu mengapa kelompok memiliki emosi yang bervariasi?

Alasan kelompok memiliki emosi yang bervariasi

Seperti yang kita ketahui, kelompok terdiri dari berbagai jenis orang dengan latar belakang berbeda, seperti agama, pekerjaan, dan pendidikan.

Karena perbedaan inilah, tiap orang mempunyai karakteristik emosi yang berbeda, terutama saat menyikapi suatu hal.

Sebagai contoh, dalam menghadapi masalah kelompok, ada tipikal orang yang mudah emosi, dan ada pula yang tidak gampang tersulut emosi.

Perbedaan emosi adalah hal yang wajar. Namun, hal ini kembali lagi pada bagaimana seseorang menyikapi perbedaan tersebut.

Jika tiap individu dalam kelompok saling memahami dan mengerti satu sama lain, perbedaan emosi tidak akan menjadi masalah.

Kesimpulannya, alasan mengapa kelompok memiliki emosi yang bervariasi adalah karena tiap individu memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda.