Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bacillus thuringiensis, Bakteri Pembasmi Hama

KOMPAS.com – Ada berbagai spesies bakteri yang menguntungkan bagi manusia, salah satunya dapat membasmi hama serangga. Bakteri pembasmi hama yang dimaksud adalah bakteri Bacillus thuringiensis.

Bacillus thuringiensis adalah jenis bakteri gram positif berbentuk batang yang hidup di tanah.

Dilansir dari National Pesticide Information Center, Bacillus thuringiensis dapat membuat protein yang beracun saat dimakan bagi beberapa serangga namun tidak berbahaya bagi makhluk hidup lainnya.

Hal tersebut membuat tanaman yang memiliki Bacillus thuringiensis beracun bagi hama.

Sehingga, hama yang memakan tumbuhan tersebut mati dan populasinya mengalami penurunan.

Hal tersebut menjadikan bakteri Bacillus thuringiensis sebagai insektisida atau pembasmi hama yang efisien dan bekerja dengan cepat.

Bacillus thuringiensis membuat bakteri ketika melakukan sporulasi atau membentuk spora ketika kondisi lingkungan mengancam kelangsungan hidup bakteri.

Contoh hama atau serangga berbahaya yang dibasmi oleh Bacillus thuringiensis adalah:

  • Lalat
  • Nyamuk
  • Kumbang
  • Ngengat
  • Lalat hitam
  • Kupu-kupu
  • Larva nyamuk
  • Larva ngengat
  • Cacing jagung
  • Ulat tomat

Namun, tanaman yang memiliki Bacillus thuringiensis tidak berbahaya bagi mamalia, manusia, dan makhluk hidup lainnya.

Hal tersebut dikarenakan manusia dan makhluk hidup lainnya tidak memiliki enzim pencernaan yang dapat mengaktifkan racun dalam protein Bacillus thuringiensis.

Penemuan Bacillus thuringiensis

Bakteri Bacillus thuringiensis pertama kali ditemukan pada tahun 1901.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada saat itu seorang ilmuan Jepang menyelidiki penurunan populasi ngengat ulat sutra yang dikaitkan dengan keberadaan bakteri ram positif berbentuk batang.

Bakteri Bacillus thuringiensis kemudian terus diteliti oleh ilmuan dari seluruh dunia. Hingga, modern ini bakteri Bacillus thuringiensis dimasukkan ke dalam tanaman melalui rekayasa genetika membentuk tanaman transgenik.

Dilansir dari Biology LibreTexts, tanaman transgenik Bacillus thuringiensis memiliki ketahanan alami terhadap hama serangga dan juga meminimalkan kebutuhan insektisida.  

Sehingga, mengurangi biaya perawatan, menurunkan dampak kesehatan akibat penggunan insektisida, dan juga menurunkan potensi kegagalan panen.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/31/160000469/bacillus-thuringiensis-bakteri-pembasmi-hama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke