Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proses Siklus Air dan Hambatannya

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Manusia selalu membutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan untuk pembangkit listrik. Begitu besarnya kebutuhan manusia akan air.

Mengapa air selalu tersedia di bumi? Air selalu tersedia di bumi karena air mengalami siklus. Siklus air atau disebut siklus hidrologi adalah sirkulasi (perputaran) air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke bumi.

Proses siklus air 

Siklus air ini terjadi melalui proses penguapan, pengendapan, dan pengembunan. Proses siklus air dikenal dengan evaporasi, transpirasi, kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi.

Berikut penjelasannya: 

Evaporasi

Evaporasi merupakan proses penguapan air yang ada di permukaan bumi seperti air laut, sungai, danau, rawa, sumur, dan sebagainya menuju ke atmosfer. Penguapan ini terjadi akibat adanya pemanasan dari sinar matahari.

Pada proses ini air akan berubah menjadi uap air atau gas selanjutnya akan naik hingga pada ketinggian tertentu di atmosfer.

Transpirasi

Transpirasi adalah penguapan air yang terjadi pada tumbuhan. Berbeda dengan evaporasi, proses transpirasi merupakan pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan.

Kondensasi

Pada tahapan ini terjadi perubahan uap air di atmosfer menjadi partikel es yang sangat kecil di suhu yang rendah. Partikel es tersebut saling mendekat satu sama lain sehingga akan menggumpal dan menjadi awan.

Kemudian awan akan berpindah ke tempat yang lebih tinggi karena terbawa angin. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhunya akan semakin rendah.

Akibat perubahan suhu dan awan sudah mengandung banyak uap air, maka kumpulan uap air tersebut akan mengalami pengembunan yang membentuk titik-titik air.

Kemudian awan akan berubah menghitam atau mendung yang siap turun sebagai hujan ketika mencapai titik jenuh.

Presipitasi

Proses ini terjadi saat terlalu banyak air yang mengalami kondensasi sehingga air di awan akan menjadi besar dan berat untuk menahan di udara. Hal ini menyebabkan turunnya hujan, salju, atau hujan es.

Presipitasi terjadi akibat pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh. Semakin banyak uap air yang terbentuk, maka tetesan air hujan yang turun akan semakin banyak.

Tidak hanya berbentuk hujan, air juga akan turun dalam bentuk salju. Pada saat suhu berada di bawah titik beku (0°C), uap air akan terkondensasi menjadi es yang padat tanpa melalui tahap cair.

Kristal es yang terbentuk kemudian menyerap dan membekukan uap air di sekitarnya menjadi kristal salju yang kemudian jatuh ke bumi.

Infiltrasi

Proses infiltrasi merupakan meresapnya air ke dalam tanah. Infiltrasi menjadi salah satu faktor dalam siklus air yang memiliki peran penting dalam mendistribusikan air hujan.

Infiltrasi secara umum dipengaruhi oleh berbagai sifat tanah dan vegetasi. Tanah yang tidak dapat menyerap air dengan baik dapat menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir, erosi, ataupun tanah longsor.

Hambatan siklus air

Meskipun siklus air terjadi secara terus menerus, ada beberapa hal yang dapat menghambat dan memengaruhi siklus air, di antaranya:

  • Penebangan hutan tanpa melakukan reboisasi mengakibatkan kurangnya jumlah tanaman yang dapat menyerap air sehingga mengakibatkan terjadinya banjir.
  • Pencemaran lingkungan yang terjadi pada daerah perairan, seperti laut dan sungai dapat menghambat proses penguapan air
  • Polusi udara dari sisa bahan bakar kendaraan bermotor dapat bercampur dengan uap air di atmosfer akan menyebabkan terjadinya hujan asam.

Dari proses siklus air itu dapat disimpulkan bahwa sebenarnya jumlah air di bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah. Karena itulah penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari air, udara, tanah, dan sebagainya

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/15/140000669/proses-siklus-air-dan-hambatannya

Terkini Lainnya

Kalimat Penjelas: Pengertian dan Ciri-cirinya

Kalimat Penjelas: Pengertian dan Ciri-cirinya

Skola
14 Unsur Tatahan dalam Wayang Kulit

14 Unsur Tatahan dalam Wayang Kulit

Skola
Pengertian 'Lakon' dan Jenisnya dalam Pementasan Wayang Purwa

Pengertian "Lakon" dan Jenisnya dalam Pementasan Wayang Purwa

Skola
Pengertian 'Sanggit' dalam Dunia Pewayangan

Pengertian "Sanggit" dalam Dunia Pewayangan

Skola
Kisah Perang Bharatayuddha dalam Pewayangan Jawa

Kisah Perang Bharatayuddha dalam Pewayangan Jawa

Skola
Mengenal Tokoh Wayang Togog

Mengenal Tokoh Wayang Togog

Skola
Karakter Tokoh Dewi Sinta dalam Versi Ramayana

Karakter Tokoh Dewi Sinta dalam Versi Ramayana

Skola
Penokohan dalam Cerita Wayang Ramayana beserta Karakternya

Penokohan dalam Cerita Wayang Ramayana beserta Karakternya

Skola
Mengenal Pewayangan Mahabharata

Mengenal Pewayangan Mahabharata

Skola
Apa Itu Komunikasi Bencana?

Apa Itu Komunikasi Bencana?

Skola
Pengertian Pasar Global dan Ciri-cirinya

Pengertian Pasar Global dan Ciri-cirinya

Skola
Instrumen Perlindungan Hak Asasi PBB

Instrumen Perlindungan Hak Asasi PBB

Skola
Ciri-ciri Teks Argumentasi, Apa Saja?

Ciri-ciri Teks Argumentasi, Apa Saja?

Skola
Mengenal Cerita Fiksi dan Nonfiksi

Mengenal Cerita Fiksi dan Nonfiksi

Skola
Kalimat Majemuk Setara: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Kalimat Majemuk Setara: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke