Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memahami Hukum Mendel

KOMPAS.com - Pada tahun 1866 di Brunn Austria, Gregor Johann Mendel mempublikasikan karyanya tentang pewarisan sifat.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Mendel bereksperimen pada hibrida berbagai varietas tanaman dan menemukan aturan pewarisan sifat.

Pada masa itu, karya Mendel tidak diakui oleh siapapun, karnya baru diakui 16 tahun setelah kematian yaitu pada tahun 1900 karena ditemukan oleh ilmuan bernama Hugo de Vries, Carl Erich Correns, dan Erich Tschermak.

Gregor Mendel menyilangkan tanaman kacang dengan bunga putih dan bunga ungu dan menghasilkan keturunan bunga berwarna ungu bukan campuran dari ungu dan putih.

Keturunan pertama tersebut disilangkan kembali dan menghasilkan keturunan kedua berwana ungu dan putih dengan perbandingan 3:1.

Mendel menyimpulkan adanya gen dating dalam variasi elel yang dominan dan resesif. Mendel juga menyimpulkan 2 hukum lain pewarisan sifat, menjadikannya sebagai bapak genetika.

Mendel mengeluarkan dua hukum tentang hereditas yaitu hukum I tentang segresi dan hukum II tentang assortment independent.

Hukum Segresi

Dilansir dari Genetics Generation, hukum segresi Mendel menjelaskan bahwa untuk sifat apapun, alel gen yang diturunkan organisme akan mengalami segresi atau pemisahan secara acak.

Pada saat pembentukan gamet atau gametogenesis, pasangan alel akan berpisah sehingga keturunan memperoleh satu faktor genetik dari setiap induk.

Hukum Assortment Independen

Dilansir dari Lumen Learning, hukum assortment independen Mendel menyatakan bahwa gen tidak memengaruhi satu sama lain.

Pada gametogenesis saat alel dipilih untuk mengekspresikan sifat, alel tersebut tidak memengaruhi alel mana yang akan diterima pada gen lainnya. Alel rambut pirang pada gen warna rambut tidak akan memengaruhi pemilihan alel pada gen warna mata.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/19/171724569/memahami-hukum-mendel

Terkini Lainnya

Jenis-Jenis Teks Bahasa Jawa

Jenis-Jenis Teks Bahasa Jawa

Skola
Rumah Joglo dan Konstruksi Kebudayaan Jawa

Rumah Joglo dan Konstruksi Kebudayaan Jawa

Skola
Simbol-simbol Tradisi dalam Budaya Jawa

Simbol-simbol Tradisi dalam Budaya Jawa

Skola
Simbolisme Religi dalam Budaya Jawa

Simbolisme Religi dalam Budaya Jawa

Skola
Bentuk Pertunjukan Gerak Tari Wayang Orang

Bentuk Pertunjukan Gerak Tari Wayang Orang

Skola
Tata Rias, Busana, dan Iringan Wayang Orang

Tata Rias, Busana, dan Iringan Wayang Orang

Skola
Jawaban dari Soal 'Jika Diketahui Jari-jari Lingkaran Kecil 4 Cm'

Jawaban dari Soal "Jika Diketahui Jari-jari Lingkaran Kecil 4 Cm"

Skola
Tingkat Tutur Bahasa Jawa: Ragam Ngoko dan Ragam Krama

Tingkat Tutur Bahasa Jawa: Ragam Ngoko dan Ragam Krama

Skola
Makna Simbolik Peralatan Siraman Pengantin Adat Jawa

Makna Simbolik Peralatan Siraman Pengantin Adat Jawa

Skola
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Ungkapan Bahasa Jawa

Nilai-nilai yang Terkandung dalam Ungkapan Bahasa Jawa

Skola
Simbol-simbol dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

Simbol-simbol dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

Skola
Apa Itu Kesenian Ludruk?

Apa Itu Kesenian Ludruk?

Skola
Apa itu Jemblung sebagai Drama Rakyat Jawa?

Apa itu Jemblung sebagai Drama Rakyat Jawa?

Skola
Garapan dan Problematika Kethoprak

Garapan dan Problematika Kethoprak

Skola
Mengenal Ragam Pementasan Kethoprak

Mengenal Ragam Pementasan Kethoprak

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke