Dalam pembahasan tersebut terdapat dua pertanyaan. Berikut rangkuman Soal dan jawaban untuk materi Permainan Tradisional.
Soal 1: Bagaimana pendapatmu tentang permainan anak zaman dahulu dan permainan zaman milenial dengan teknologi yang jauh lebih canggih?
Jawaban: Permainan zaman dahulu lebih banyak melibatkan aktivitas fisik yang baik untuk melatih otot dan mempunyai aturan.
Tidak hanya itu, tapi juga memiliki interaksi sosial lebih dibandingkan permainan zaman milenial.
Dalam buku Permainan Tradisional: Prosedur dan Analisis Manfaat Psikologis (2017) karya Iswinarti, permainan tradisional adalah permainan yang diwariskan, mengandung nilai-nilai kebaikan, dan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Permainan tradisional merupakan permainan dengan aturan dan dimainkan oleh lebih dari satu orang.
Tahapan usia yang sesuai untuk memainkan permainan adalah anak usia sekolah.
Permainan tradisional juga dapat dikategorikan sebagai permainan sosial. Karena dimainkan lebih dari satu orang.
Pada permainan zaman dahulu semua bisa main bukan satu orang saja. Sehingga lebih asyik dan seru.
Permainan zaman milenial tidak ada canda tawa, tidak ada seru-serunya, tidak asyik. Semua pada sibuk sendiri-sendiri dengan gadgenya.
Aktivitas permainan milenial lebih banyak dilakukan duduk dengan menggunakan gadget.
Soal 2: Permainan tradisional apa saja pernah kamu mainkan bersama teman-temanmu? Jelaskan seperti apa permainan tradisional tersebut!
Jawaban: Permainan yang saya mainkan adalah engkleng dan petak umpet.
Permainan engkleng biasa dimainkaan dua hingga lima orang. Lebih banyak orang malah lebih seru dan asyik.
Peralatan yang dibutuhkan pun sederhana dan mudah dicari. Peralatannya seperti gacuk atau pecahan gentin. Kemudian kapur untuk membuat gambar atau petak, bisa juga dibuat di tanah.
Cara permainan:
Sebelum bermain petak umpet terlebih dahulu melakukan pengundian untuk mendapatkan pemain yang dadi.
Setelah mendapatkan pemain yang dadi, kemudian menutup mata dengan menelungkupkan ke tembok.
Selanjutnya dihitung sesuai kesepakatan, biasanya hitungan 1 sampai 10. Dalam hitungan tersebut pemain yang lain bersembunyi.
Jika pemain dadi menemukan pemain yang bersembunyi harus menyebutkan namanya dan kembali ke tembok yang dipakai buat menelungkup muka dan disentuh.
Jika pemain lain lebih cepat menyentuh tembok dari pemain dadi, maka pemain yang terkena akan bebas. Namun sebaliknya jika pemain dadi lebih cepat, maka telah ditemukan.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/23/082000369/rangkuman-soal-dan-jawaban-belajar-dari-rumah-tvri-23-juli-sd-kelas-4-6