Sedekah Laut Cilacap Digelar Sederhana

Kompas.com - 28/12/2010, 22:19 WIB

CILACAP, KOMPAS.com--Kegiatan tahunan "Gelar Budaya Sedekah Laut" yang diselenggarakan nelayan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Selasa, digelar secara sederhana.

Ketua Rukun Nelayan Pandanaran Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, Misban, mengatakan nelayan Cilacap saat ini sedang menghadapi masa paceklik yang berkepanjangan sehingga kegiatan sedekah laut tersebut digelar secara sederhana.

"Biasanya pada bulan Agustus hingga Desember, nelayan sedang panen ikan tetapi hingga saat ini masih paceklik sehingga kami menggelar tradisi sedekah laut ini dengan dana seadanya yang didukung sponsor dan Disbudpar," katanya.

Menurut dia, dana yang terkumpul dari 2.225 anggota Rukun Nelayan Pandaran dan sponsor hanya mencapai Rp30 juta.

Dana tersebut, kata dia, digunakan untuk pembuatan "jolen" (tempat sesaji) beserta isinya senilai Rp2 juta dan sisanya untuk kegiatan lain maupun hiburan berupa pergelaran wayang kulit.

"Biasanya, dana yang terkumpul bisa lebih dari itu. Meskipun demikian, kami tetap menggelar tradisi ini untuk memohon rezeki kepada Tuhan Yang Maha Esa agar nelayan bisa terbebas dari masa paceklik yang berkepanjangan," katanya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Cilacap Badrudin mengatakan, "Gelar Budaya Sedekah Laut" merupakan agenda tahunan sebagai upaya untuk mempertahankan tradisi yang telah berkembang sejak ratusan tahun silam.

Kendati terkesan sederhana, kata dia, rangkaian "Gelar Budaya Sedekah Laut" kali ini tidak banyak perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, rangkaian kegiatan dimulai sejak Senin (27/12) siang berupa ziarah ke Pulau Majeti (tempat tumbuhnya bunga Wijayakusuma, red.) di selatan Pulau Nusakambangan yang dilanjutkan dengan "tirakatan" atau tasyakuran semalam suntuk yang dipusatkan di Pendopo Wijayakusuma Sakti Kabupaten Cilacap.

Selain di pendopo, acara "tirakatan" juga digelar di delapan rukun nelayan di eks Kota Administratif Cilacap. "Puncak acara digelar hari ini, berupa larung sesaji di Pulau Majeti. Prosesinya sama dengan tahun-tahun sebelumnya meskipun sedikit ada perbedaan," kata Badrudin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com