KOMPAS.com - Gempa Selat Sunda mengguncang Banten dan Lampung pada Rabu (10/5/2023) kemarin. Gempa susulan atau aftershock, hingga pukul 20.30 WIB, dilaporkan ada 40 kali gempa.
Sejarah gempa Banten dan Lampung yang berpusat di Selat Sunda telah banyak tercatat.
Menurut catatan kegempaan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejarah gempa Selat Sunda di wilayah tak hanya merusak, tetapi tak sedikit yang juga menyebabkan kenaikan permukaan air laut atau tsunami.
Diberitakan Kompas.com edisi 17 Februari 2022, BMKG mencatat bahwa wilayah Banten merupakan daerah rawan gempa dan tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam Rapat Koordinasi bersama Pemprov Banten dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Februari 2022 lalu menjelaskan bahwa gempa bumi sering melanda Banten dan sekitarnya, baik dengan magnitudo di atas maupun di bawah 5.
Baca juga: Sejarah Gempa yang Pertama Kali Tercatat di Dunia
Lantas, bagaimana sejarah gempa Selat Sunda di wilayah Banten dan Lampung?
Gempa kuat dan merusak telah banyak terjadi di kawasan Selat Sunda. Seperti diberitakan Kompas.com edisi 15 Januari 2022, tak sedikit catatan kegempaan menunjukkan beberapa gempa Selat Sunda juga menyebabkan tsunami.
Berikut catatan sejarah gempa Selat Sunda di Banten dan Lampung, yang beberapa di antaranya menyebabkan tsunami.
Baca juga: Sejarah Gempa Turkiye, Tercatat Pernah Tewaskan 30.000 Orang
Sementara itu, gempa Selat Sunda kembali mengguncang Banten dan Lampung pada Rabu (10/5/2023) yang pertama terjadi pukul 11.24 WIB.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, berpusat di di laut pada jarak 84 Km arah Barat Laut Sumur, Banten pada kedalaman 10 km.
Gempa tersebut berkekuatan M 5,4 dengan parameter update M 5,2.
Masih menjadi rangkaian gempa Selat Sunda di wilayah tersebut, gempa berkekuatan M 5,2 dengan parameter update M 5,2 pada pukul 17.48 WIB dan berpusat di laut pada jarak 58 Km arah Selatan Pematang Sawa, Tanggamus, Lampung pada kedalaman 10 Km.
Kedua gempa bumi tersebut termasuk gempa tektonik, dan berdasarkan analisis BMKG, memiliki mekanisme sumber pergerakan geser atau strike-slip.
Gempa Selat Sunda yang terjadi pada 10 Mei 2023 lalu di Banten dan Lampung, disebabkan oleh aktivitas dari sesar aktif, yang diduga berasal dari Sesar Ujung Kulon.
Baca juga: Sejarah Gempa Cianjur Tercatat Pertama Kali Terjadi pada Tahun 1844
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.