Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Cheetah Jadi Hewan Tercepat di Bumi?

KOMPAS.com - Para ilmuwan telah menemukan jawaban yang menjelaskan mengapa cheetah bisa bergerak cepat dan mencapai kecepatan tinggi saat berlari.

Dalam studi baru, peneliti mengungkapkan bahwa hewan yang mampu berlari cepat seperti cheetah cenderung berukuran sedang.

Hal ini disebut peneliti sebagai anomali yang membingungkan karena biasanya ukuran kinerja hewan dapat diprediksi dari ukurannya.

Contohnya saja cheetah malah yang dapat berlari lebih cepat dari hewan yang jauh lebih besar.

“Hewan tercepat bukanlah gajah besar atau semut kecil, tetapi berukuran sedang, seperti cheetah," ungkap penulis utama David Labonte dari Departemen Bioteknologi Imperial College London.

Untuk mengetahui itu bisa terjadi, tim peneliti pun mencari tahu alasannya.

Seperti dikutip Newsweek, Kamis (14/3/2024), peneliti mengembangkan model yang menunjukkan bagaimana otot-otot hewan bergerak ketika berada di darat, kemudian menilai batasan seberapa cepat mereka dapat berlari.

Lalu, mereka menemukan ada dua batasan yang menentukan seberapa cepat seekor hewan dapat berlari.

Dua hal tersebut adalah seberapa cepat dan seberapa jauh otot-otot mereka dapat berkontraksi.

Dan, kecepatan lari maksimum ditentukan oleh batas mana yang pertama kali hewan penuhi.

Selain itu, batasan tersebut ditentukan oleh ukuran keseluruhan hewan.

“Kunci dari model kami adalah memahami bahwa kecepatan lari maksimum dibatasi oleh seberapa cepat otot berkontraksi, serta seberapa banyak otot dapat memendek selama kontraksi,” ujar rekan penulis Christofer Clemente dari University of the Sunshine Coast.

Itulah mengapa hewan seukuran cheetah dengan berat sekitar 50 kg berada di titik yang tepat untuk mencapai kecepatan maksimum.

Oleh karena itu, hewan tersebut adalah yang tercepat dan bisa mencapai kecepatan hingga 104 km per jam.

Saat menguji keakuratan model, para peneliti menemukan bahwa model tersebut dengan tepat memprediksi kecepatan lari maksimum pada berbagai hewan mulai dari mamalia besar, burung, dan kadal.

Model ini tidak hanya menjawab pertanyaan tentang bagaimana hewan tertentu dapat berlari lebih cepat dibandingkan hewan lainnya, tetapi juga menjelaskan bagaimana otot berevolusi.

Hal ini juga memberikan petunjuk mengapa ada perbedaan besar antara kelompok hewan tertentu. Misalnya mengapa reptil besar seperti buaya lebih lambat dibandingkan mamalia besar.

Hal itu dapat dijelaskan oleh fakta bahwa persentase otot tungkai reptil lebih kecil.

Ini berarti mereka harus mencapai batas kerja dengan berat badan yang lebih kecil dan dengan demikian harus tetap bertubuh kecil agar bisa bergerak cepat.

Bagi hewan besar lain seperti badak atau gajah, berlari mungkin akan terasa seperti mengangkat beban yang sangat berat karena otot mereka relatif lebih lemah dan gravitasi memerlukan kompensasi yang lebih besar.

Akibatnya, hewan harus bergerak lambat.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hewan darat yang beratnya lebih dari 40 ton tidak akan bisa bergerak sama sekali.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang dinosaurus, karena ada beberapa spesies seperti Patagotitan yang mungkin memiliki berat lebih dari ini.

Sementara hewan darat terberat yang hidup saat ini adalah gajah Afrika dengan berat 6,6 ton.

“Studi kami menimbulkan banyak pertanyaan menarik tentang fisiologi otot hewan yang telah punah dan yang hidup saat ini," papar Labonte.

Temuan mereka dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/21/133300923/kenapa-cheetah-jadi-hewan-tercepat-di-bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke