Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Oksigen di Bumi Akan Habis?

KOMPAS.com - Oksigen menjadi penyokong kehidupan di Bumi, misalnya saja untuk organisme besar dan kompleks seperti manusia yang memerlukan gas untuk bertahan hidup.

Namun, kondisi Bumi tidak selalu demikian. Para ilmuwan memperkirakan bahwa di masa depan, atmosfer Bumi yang dibentuk dari 21 persen oksigen akan kembali menjadi atmosfer penuh metana dan rendah oksigen.

Akan tetapi, kapan hal itu akan terjadi?

Kadar oksigen

Dikutip dari Science Alert, Jumat (17/11/2023), satu miliar tahun dari sekarang, atmosfer Bumi akan mengandung sangat sedikit oksigen, sehingga tidak dapat dihuni oleh kehidupan yang kompleks.

Kazumi Ozaki dari Universitas Toho di Funabashi, Jepang, dan Chris Reinhard dari Institut Teknologi Georgia di Atlanta memodelkan sistem iklim, biologi, dan geologi bumi untuk memprediksi bagaimana kondisi atmosfer di Bumi akan berubah.

Peneliti menyebut atmosfer Bumi akan memiliki tingkat oksigen yang tinggi selama miliaran tahun ke depan sebelum secara dramatis kembali ke tingkat yang rendah, seperti yang terjadi dalam Peristiwa Oksidasi Besar sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu.

"Kami menemukan bahwa atmosfer Bumi yang kaya oksigen tidak akan menjadi fitur permanen," kata Ozaki.

Salah satu alasan utama perubahan ini adalah, seiring bertambahnya usia, matahari akan menjadi lebih panas dan melepaskan lebih banyak energi.

Para peneliti menghitung bahwa hal ini akan menyebabkan penurunan jumlah karbon dioksida di atmosfer karena CO2 menyerap panas dan kemudian terurai.

Ozaki dan Reinhard memperkirakan bahwa dalam satu miliar tahun, tingkat karbon dioksida akan menjadi sangat rendah sehingga organisme yang melakukan fotosintesis, termasuk tumbuhan tidak akan mampu bertahan hidup dan menghasilkan oksigen.

Kepunahan massal organisme fotosintetik ini akan menjadi penyebab utama berkurangnya oksigen dalam jumlah besar.

"Penurunan oksigen sangat ekstrem. Kita berbicara tentang oksigen yang jutaan kali lebih sedikit dibandingkan yang ada saat ini," papar Reinhard.

Para peneliti juga memperkirakan akan terjadi peningkatan metana hingga tingkat 10.000 kali lipat dari jumlah yang ada di atmosfer saat ini.

Oksigen di Bumi akan habis pada...

Begitu perubahan di atmosfer Bumi mulai terjadi, akan segera diikuti dengan perubahan lain yang pesat.

Dilansir dari New Scientist, perhitungan tim menunjukkan bahwa atmosfer bisa kehilangan oksigen hanya dalam waktu sekitar 1000 tahun.

Setelah itu, kehidupan di Bumi hanya berupa mikroba. Dunia dengan banyak bakteri anaerobik dan primitif akan mengambil alih.

Selain itu, kehidupan di darat akan lenyap, begitu pula kehidupan di air.

Lapisan ozon yang terdiri dari oksigen akan menipis sehingga Bumi dan lautan terkena sinar ultraviolet tingkat tinggi dan panas dari pembakaran Matahari.

"Oksigen, dalam berbagai bentuknya, merupakan tanda biologis yang sangat penting karena sangat terkait dengan kehidupan di Bumi,” tambah Natalie Allen dari Universitas Johns Hopkins di Maryland.

Studi ini dipublikasikan di Nature Geoscience.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/20/063400623/apakah-oksigen-di-bumi-akan-habis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke