Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Sisi Gelap Revolusi Industri Abad Ke-18

KOMPAS.com - Revolusi industri memberikan berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Periode yang dimulai pada paruh kedua tahun 1700-an hingga 1800-an yang terjadi di Eropa dan Amerika ini menghasilkan peluang baru dan pertumbuhan ekonomi.

Kendati demikan, kemajuan-kemajuan yang terjadi itu juga berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Apa saja, berikut beberapa efek negatif yang paling signifikan dari revolusi industri, seperti dikutip dari History, Minggu (19/3/2023).

Kondisi hidup yang mengerikan bagi pekerja

Revolusi industri membuat banyak orang yang tinggal di pedesaan kemudian berpindah ke kota-kota yang berkembang pesat. Sayangnya, saat itu tidak ada cukup perumahan untuk semua penduduk baru.

Pada tahun 1830-an, Dr. William Henry Duncan, seorang pejabat kesehatan pemerintah di Liverpool, Inggris, mengamati kondisi kehidupan dan menemukan bahwa sepertiga penduduk kota tinggal di ruang bawah tanah rumah, yang berlantai tanah dan tidak memiliki ventilasi atau sanitasi.

Sebanyak 16 orang tinggal di satu kamar dan berbagi satu jamban. Minimnya air bersih dan selokan yang dialiri limbah dari ruang bawah tanah membuat pekerja dan keluarganya rentan terhadap penyakit menular seperti kolera.

Gaya hidup yang stres

Pekerja yang datang dari pedesaan ke kota harus menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan yang sangat berbeda. Mereka harus tiba ketika peluit pabrik dibunyikan atau harus kehilangan gaji dan bahkan dipaksa membayar denda.

Begitu bekerja, mereka tidak dapat dengan bebas bergerak atau beristirahat karena hal itu mungkin mengharuskan mematikan mesin.

Pekerja juga harus melakukan tugas yang berulang dan mendapatkan tekanan terus-menerus.

Peter N. Stearns, seorang sejarawan di Universitas George Mason menjelaskan, ketika hari kerja akhirnya selesai, pekerja pun tidak punya banyak waktu atau energi tersisa untuk rekreasi.

Lebih buruk lagi, pejabat kota sering melarang festival atau kegiatan lain yang pernah mereka nikmati di pedesaan. Para pekerja pun akhirnya menghabiskan waktu senggang mereka di kedai dan melarikan diri dari kebosanan dengan minum alkohol.

Munculnya pekerja anak

Faktor pertumbuhan yang cepat menciptakan permintaan sedemikan rupa sehingga kaum muda dan yatim piatu yang miskin diambil dari rumah-rumah di London dan ditempatkan di asrama pabrik.

Anak-anak itu terpaksa melakukan pekerjaan orang dewasa yang berbahaya dan sering mengalami nasib yang mengerikan. John Brown yang menulis A Memoir of Robert Blincoe, an Orphan Boy, diterbitkan pada tahun 1832 menggambarkan, seorang gadis berusia 10 tahun bernama Mary Richards celemeknya tersangkut di mesin pabrik tekstil.

"Gadis malang itu ditarik dengan kekuatan yang tak tertahankan dan terlempar di lantai. Jeritan yang paling menyayat hati," tulis Brown.

Diskriminasi terhadap perempuan

Revolusi industri berperan dalam membangun pola ketidaksetaraan gender di tempat kerja yang berlangsung di era-era berikutnya.

Laura L. Frader, seorang pensiunan profesor sejarah di Northeastern University dan penulis The Industrial Revolution: A History in Documents, mencatat bahwa pemilik pabrik sering kali membayar perempuan hanya setengah dari yang didapatkan laki-laki untuk pekerjaan yang sama, berdasarkan asumsi bahwa perempuan tidak perlu menghidupi keluarga.

Diskriminasi dan stereotip pekerja perempuan ini berlangsung hingga revolusi industri kedua.

Kerusakan lingkungan

Kota-kota industri besar mulai menghasilkan polusi dalam jumlah besar ke atmosfer. onsentrasi partikel tersuspensi London meningkat secara dramatis antara tahun 1760 dan 1830.

Penulis Hugh Miller pun juga mencatat polusi di Manchester begitu mengerikan dengan cerobong asap yang tidak terhitung jumlah, tinggi, dalam kabut asap.

Polusi udara terus meningkat pada tahun 1800-an, menyebabkan penyakit pernapasan dan angka kematian yang lebih tinggi di daerah yang membakar lebih banyak batu bara.

Lebih buruk lagi, pembakaran bahan bakar fosil memompa karbon ke atmosfer. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2016 di Nature menunjukkan bahwa perubahan iklim yang didorong oleh aktivitas manusia dimulai sejak tahun 1830-an.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/20/113100523/5-sisi-gelap-revolusi-industri-abad-ke-18

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke