Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Efek Buruk Merokok terhadap Otak yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit paru-paru.

Selain memengaruhi kesehatan paru-paru, mungkin banyak yang belum tahu bahwa merokok juga berdampak negatif terhadap otak.

Dilansir dari Healthline, Lori A. Russell-Chapin, PhD, profesor di Online Masters of Counseling Program di Universitas Bradley mengatakan bahwa nikotin meniru beberapa neurotransmitter di otak karena bentuknya yang mirip dengan neurotransmitter asetilkolin di otak.

Nikotin juga mengaktifkan sinyal dopamin yang menciptakan sensasi yang menyenangkan. Seiring waktu, otak mulai mengompensasi peningkatan aktivitas pensinyalan dengan mengurangi jumlah resesptor asetilkolin.

Hal ini menyebabkan peningkatan toleransi nikotin sehingga tubuh seolah membutuhkan lebih banyak nikotin.

Kemudian, nikotin mampu meniru dopamin dengan merangsang pusat kesenangan otak sehingga otak mulai mengasosiasikan penggunaan nikotin dengan perasaan yang menyenangkan.

Menurut National Institutes of Health (NIH), nikotin dalam rokok mampu mengubah otak yang menyebabkan gejala penarikan ketika seseorang berusaha berhenti merokok.

Jika ini terjadi, efek samping termasuk kecemasan, lekas marah, dan keinginan kuat untuk mengonsumsi nikotin akan dialami.

Perubahan yang terjadi di otak sebagai akibat dari siklus ini menciptakan ketergantungan pada nikotin. Alhasil, perokok dapat mengalami kecanduan yang sulit dihentikan.

Selengkapnya, berikut adalah beberapa efek negatif nikotin terhadap otak yang harus diwaspadai:

1. Penurunan kognitif

Penurunan kognitif biasanya terjadi secara alami seiring bertambahnya usia. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih pelupa atau tidak dapat berpikir dengan cepat.

Tetapi, bagi perokok, penurnan kognitig dapat terjadi lebih cepat. Menurut sebuah studi di tahun 2012 yang memeriksa data kognitif dari 7.000 pria dan wanita selama periode 12 tahun, pria paruh baya mengalami penurunan kognitif lebih ceepat dibandingkan perokok atau wanita perokok.

2. Meningkatkan risiko demensia

Perokok dapat mengalami peningkatan risiko demensia yang memengaruhi ingatan, kemampuan berpikir, keterampilan bahasa, penilaian, dan perilaku.

Sebuah ulasan di tahun 2015 yang mengamati 37 studi menemuan, perokok 30 persen lebiih mungkin mengalami demensia.

3. Kehilangan volume otak

Menurut sebuah penelitian di tahun 2017, semakin lama seseorang merokok, semakin tinggi risiko kehilangan volume otak.

Para peneliti menemukan, merokok berdampak negatif terhadap integritas struktural daerah otak subkortikal.

4. Risiko stroke lebih tinggi

Perokok lebih mungkin menderita stroke dibandingkan bukan perokok. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, merokok dapat meningkatkan risiko dua hingga empat kali lipat pada pria dan wanita

Namun, risiko stroke yang meningkat dapat menurun dalam waktu 5 tahun setelah berhenti merokok.

5. Risiko kanker lebih tinggi

Merokok memasukkan banyak bahan kimia beracun ke dalam otak dan tubuh, beberapa di antaranya memiliki kemampuan untuk menyebabkan kanker.

Dr. Harshal Kirane, Direktur Medis Wellbridge Addiction Treatment and Research, menjelaskan bahwa paparan berulang terhadap tembakau mampu meningkatkan risiko terkena kanker.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/09/132111523/5-efek-buruk-merokok-terhadap-otak-yang-perlu-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke